ledifha.com – JAKARTA – USAID, Amazon Web Services (AWS), juga Elitery meluncurkan Talenta Accelerator Demo Day 2024 sebagai puncak inisiatif Talenta Accelerator 2024. Acara ini menampilkan solusi inovatif yang mana dikembangkan para startup di area bidang EdTech, HealthTech, AgriTech, GovTech, kemudian SmartCities. Acara ini juga jadi wadah bagi pelaku bisnis muda untuk mempresentasikan model kegiatan bisnis juga pembaharuan teknologi mereka itu bagi calon investor, mitra juga para pakar di tempat bidangnya.
Acara Demo Day dimulai dengan mini talkshow yang dipandu Managing Director Think.Women Anantya serta diskusi panel oleh Deputy Mission Director Usaid Indonesia Erin Nicholson, Senior Partner Account Manager AWS Kurniawan Wiraatmadja, lalu Komisaris Utama Elitery Roestiandi Tsamanov.
Menurut Komisaris Utama Elitery Roestiandi Tsamanov, dengan pesatnya perkembangan konektivitas internet juga pengaplikasian media digital pada Indonesia, keberadaan perekonomian juga sosial rakyat berubah drastis.
“Talenta Accelerator 2024 tidak semata-mata merespons perubahan digital, tapi juga jadi katalisator untuk pembaharuan berkelanjutan,” ujarnya.
Roestiandi menyampaikan inisiatif ini dirancang untuk membantu bisnis kecil kemudian menengah beradaptasi dengan cepatnya laju digitalisasi kemudian segala tantangannya juga sanggup berkontribusi memajukan dunia usaha digital Indonesia. “Inisiasi ini dirancang untuk meningkatkan perubahan lalu daya saing startup untuk masa depan lebih banyak baik,” katanya.
Dalam diskusi, panelis memberikan wawasan mengenai acara Talenta, termasuk bagaimana kegiatan dirancang untuk menyokong lalu mengarahkan kontestan Talenta Accelerator Rencana 2024.
Selain itu, panelis berbagi tips kemudian trik berguna bagi kontestan di mempersiapkan presentasi (pitching) mereka ketika Demo Day. Sebanyak 19 startup berpartisipasi pada Talenta Accelerator Demo Day yang tersebut mewakili berbagai bidang dengan solusi inovatifnya.
Ke-19 start up itu yakni kategori agritech (Arta Grow Persada, Nani, Carisayor, HydroponicID, Sopongiro, Magrotech), smart cities (Boolet, LindungiHutan, Mosiga), healthtech (Boonda, Simraisha, HerLens, Afbenesia, Mejadokter), edutech (Muse Akademi, Fiqeeh), marketplace (Flecto), serta fintech (Linkita, Jalintraksi).
Peserta diberikan waktu 4 menit pada waktu pitching untuk penanam modal sehingga mereka harus memaksimalkan waktu untuk menjelaskan model bisnis.
Peserta juga menjawab pertanyaan pemodal tentang pencapaian yang mana diraih hingga rencana strategis untuk kemungkinan perkembangan perusahaan di area masa depan.