BP Tapera Matangkan Modal TOD denganMenggandengJHF Negeri Sakura

Photo of author

By Bahjah Jamilah

ledifha.com – JAKARTA – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat ( BP Tapera ) juga Japan Housing Finance Agency (JHF) terus mematangkan kerja serupa ihwal penyediaan likuiditas pembiayaan transit oriented development ( TOD ) di dalam Jakarta. Sebelumnya kedua entitas pada 2022 sudah ada mengesahkan nota kerja sejenis (MoU).

BP Tapera akan menyediakan pembiayaan perumahan agar mampu memenuhi permintaan rumah yang layak lalu terjangkau bagi masyarakat. Aksi ini sejalan dengan UU Nomor 4 Tahun 2016.

Komisioner lalu Deputi Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho mengatakan, usai MoU disepakati 2 tahun lalu, pihaknya dan juga JHF Jepun sudah pernah mengkaji skema pembiayaan, bursa perumahaan, modeling pembiayaan bagi debitur dengan pendapatan renda alias low income debiter.

Kajian yang dimaksud merupakan tahap awal sebelum BP Tapera serta lembaga dengan syarat Negeri Matahari Terbit yang mana bergerak dibidang pembiayaan primer serta sekunder perumahan itu masuk pada industri TOD pada Jakarta.

“Penyediaan likuiditas pembiayaan, apa yang mana kita laksanakan hari ini, TOD, berkolaborasi dengan Japan Housing Finance Agency sebagai kelanjutan dari MoU yang dimaksud sudah ada ditandatangani antara BP Tapera dan juga JHF di tempat tahun 2022,” ujar Heru pada waktu ditemui di tempat sela-sela seminar TOD dalam Menara Mandiri, DKI Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2024).

“Dan di kurun waktu 2 tahun itu telah kita kembangkan berbagai kajian terkait dengan skema pembiayaan, terkait dengan pangsa perumahaan, terkait dengan modeling pembiayaan untuk low income debiter gitu ya,” paparnya.

Walau kajian matang dilakukan, perkembangan transit oriented development, khususnya di area kawasan Pasar Jumat, Lebak Bulus, DKI Jakarta Selatan, baru akan direalisasikan pada tahun depan.

Menurutnya, TOD menjadi solusi berhadapan dengan penanganan urban housing atau permukiman kumuh di tempat Jakarta. Dalam menggarap sektor perumahaam terintegrasi, BP Tapera juga berkolaborasi dengan pihak lain, seperti Perum Perhutani.

Alasanya konsep perumahan yang dibangun berbentuk vertikal vertikal kemudian terintegrasi dengan sarana transportasi, pendidikan, pusat perbelanjaan, hingga sarana rekreasi.

“Itu di konsep TOD, kemudian BP Tapera ke depan terus didorong untuk terus bertransformasi menjadi penyedia pembiayaan bagi masyarakat, khususnya rakyat di area menengah ke bawah dan juga ini menjadi target dari kegiatan ini,” beber dia.

Leave a Comment