BTN Pastikan Akuisisi Bank Syariah Tahun Ini adalah Rampung

Photo of author

By Fitri Rafifah

ledifha.com – JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN berada dalam melakukan penjajakan dengan sebuah bank umum syariah (BUS) yang tersebut cukup potensial untuk diakuisisi kemudian digabungkan dengan unit usaha syariah (UUS)-nya, yakni BTN Syariah. Perseroan berharap, proses perolehan yang dimaksud dapat rampung sebelum tahun ini berakhir.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, BTN berada dalam melakukan uji tuntas (due diligence) dengan sebuah BUS yang mana sudah pernah berjalan selama beberapa waktu, namun beliau menolak menyebutkan nama bank tersebut.

“Banknya apa, saya masih harus merahasiakan, sebab akan berurusan dengan otoritas jasa keuangan lalu pangsa modal terkait keterbukaan informasi. Katakan semata namanya bank X. Jadi bank X ini sedang kami dekati, serta salah satunya yang tersebut sedang dibahas adalah mengenai valuasi,” ungkap Nixon pada konferensi pers Public Expose Live secara daring dalam Jakarta, Selasa (27/8).

Kendati menolak menyebutkan nama bank tersebut, Nixon mengungkapkan, bahwa proses due diligence berjalan dengan lancar lalu prosesnya lebih tinggi sederhana. Selain itu, dari negosiasi yang digunakan berjalan, BTN menilai proses jual-belinya bukan akan rumit. “Yang ketiga, size (ukuran banknya) relatif tidak ada terlalu besar,” ujar Nixon.

Sambung Nixon menjelaskan, manajemen BTN berada dalam intens bernegosiasi tentang valuasi BUS potensial yang dimaksud dengan pemegang saham BTN, pada hal ini Kementerian BUMN, dan juga pemegang saham BUS yang tersebut hendak diakuisisi.

Menurut perkiraan, lanjut Nixon, operasi mampu diselesaikan pada tahun ini atau awal tahun depan, dengan penandatanganan conditional shares purchase agreement (CSPA) dapat diadakan pada September atau Oktober. Namun, oleh sebab itu pembelian saham yang disebutkan bersyarat sesuai dengan definisi CSPA, masih terdapat banyak proses yang digunakan harus dilalui BTN.

“Kalaupun kita sama-sama telah sepakat, akan ada izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dahulu, izin ke pemegang saham, lalu ada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), juga seterusnya. Jadi oleh sebab itu masih bersyarat, tergantung pada perizinan OJK juga tergantung pada persetujuan pemegang saham,” ujar Nixon.

Selain proses yang dimaksud dalam eksternal, terdapat proses administrasi internal yang digunakan juga harus dikebut. Nixon menyatakan bahwa BTN sedang melakukan audit laporan keuangan, dikarenakan proses kegiatan CSPA harus menggunakan buku yang tersebut telah lama diaudit.

Namun, Nixon optimistis bahwa prosesnya dapat berjalan lancar sesuai target, akibat BTN sebelumnya sudah memiliki target untuk dapat menyelesaikan spin-off BTN Syariah pada awal tahun depan. “Kita (BTN) dengan mereka (bank yang dibidik) bisa jadi dibilang 70% sepakat. Lalu apakah sanggup mendekati 90% persen di minggu ini, kita lihat saja,” jelas Nixon.

Leave a Comment