ledifha.com – JAKARTA – Palestina secara resmi akan mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS ketika tanah Israel kian brutal di tempat Jalur Gaza. Dalam menghadapi konteks internasional yang tersebut terus tumbuh juga tantangan internal yang dimaksud diperburuk konflik di area Gaza, Palestina berupaya untuk mendefinisikan kembali tempat strategisnya dalam panggung global.
Dengan pemikiran ini, Palestina berencana untuk mengajukan aplikasi mobile resmi untuk menjadi anggota BRICS sebuah kelompok negara tumbuh yang digunakan semakin berpengaruh.
Diundang secara pribadi oleh Presiden Rusia Vladimir Kepala Negara Rusia untuk hadir di Pertemuan Taraf Tinggi (KTT) BRICS mendatang dalam Kazan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengawasi langkah ini sebagai kesempatan untuk mendiversifikasi aliansi Palestina, meningkatkan kekuatan pengaruh diplomatiknya lalu menurunkan ketergantungan pada bantuan Barat.
Baca Juga: 6 Negara kemudian Wilayah yang dimaksud Paling Ditakuti Israel
Pergeseran geopolitik ini dapat menandai putaran yang digunakan menentukan bagi Palestina pada upayanya untuk mendapatkan pengakuan serta otonomi di tempat panggung internasional.
Duta Besar Palestina untuk Moskow, Abdel Hafiz Nofal, mengkonfirmasi bahwa Palestina sedang mempertimbangkan untuk mengajukan permohonan resmi keanggotaan dalam BRICS pasca KTT yang digunakan direncanakan di tempat Kazan.
Menyitir Contribune, pengumuman yang dimaksud menyusul undangan pribadi dari Presiden Rusia Vladimir Putin, yang tersebut mengundang Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mengunjungi KTT tersebut. Undangan ini terdengar seperti sebuah pengakuan implisit akan pentingnya Palestina pada diskusi internasional terlepas dari konteks konflik yang menantang pada Gaza.
Palestina bercita-cita untuk beraliansi dengan negara-negara tumbuh seperti Arab Saudi, Mesir, Ethiopia, Iran, juga Uni Emirat Arab (UEA), yang mana baru-baru ini bergabung dengan BRICS.
Perluasan kelompok ini merupakan kesempatan unik bagi Palestina untuk mendiversifikasi aliansi sektor ekonomi serta politiknya sambil mengambil khasiat dari sistem global untuk menegaskan hak-hak lalu aspirasinya. Bahkan, dalam luar tantangan ekonomi, keanggotaan BRICS akan menawarkan Palestina sebuah cara untuk menguatkan sikap diplomatiknya dan juga mendapatkan dukungan baru di area panggung internasional.
Strategi aspek geopolitik Baru
Strategi Palestina untuk bergabung dengan BRICS dapat mengubah tempat internasionalnya secara mendalam. Dengan berintegrasi ke di kelompok negara tumbuh ini, Palestina dapat mengempiskan ketergantungannya pada bantuan Barat dan juga mendiversifikasi sumber-sumber dukungan dunia usaha lalu diplomatiknya.