ledifha.com – JAKARTA – Para penjahat online jeli mencari celah pembaharuan sosial lalu berita terbaru untuk mengeksploitasi topik terkini kemudian memikat korban dengan kejadian yang dimaksud sedang tren.
Buktinya, para ahli Kaspersky baru-baru ini mengungkap penipu yang memanfaatkan berita seputar Pavel Durov, pendiri Telegram, yang dimaksud dilaporkan ditangkap dalam bandara Prancis.
Memanfaatkan kesempatan tersebut, para penipu meluncurkan kampanye spam, mendistribusikan email yang dimaksud secara keliru mengklaim sebagai penggalangan dana untuk pembelaan hukum Durov kemudian kampanye kesadaran global (global awareness).
Terpantau kampanye spam terlibat dengan beberapa variasi arahan yang mengikuti pola serupa. Penipu menyamar sebagai organisasi hak asasi manusia, mengklaim bahwa merekan berjanji untuk mengamankan kebebasan Pavel Durov juga melindungi hak asasi manusia secara global.
Mereka mendesak penerima untuk berkontribusi pada tujuan yang dimaksud dengan menyumbang ke salah satu dari beberapa dompet kripto tertentu, termasuk BTC, ETH, lalu TRX.
Namun, para korban akhirnya kehilangan uang dia sebab para penipu, dan juga pasukan Pavel Durov belum mengumumkan upaya penggalangan dana resmi apa pun.
Untuk menyeberangi filter spam, penipu mengubah kata-kata mereka, menghindari pengulangan, juga menggunakan sinonim seperti “membantu” lalu “mendukung” atau “menyumbangkan” kemudian “mengumpulkan dana.”
Selain itu, nama organisasi pendanaan yang digunakan dimaksud berubah setiap kali terdapat email yang digunakan mengaku mewakili Human Rights Defenders Network (HRDN), sementara yang digunakan lain menyamar sebagai Digital Rights Advocacy Network (DRAN).
Subject: Human Rights Under Threat: Help Us Free Pavel Durov
Dear Human Rights Defender,
Pavel Durov, the man behind Telegram, has been unjustly detained in France. His arrest is not just a personal attack—it’s a strike against the very essence of human rights and freedoms.