120 Negara Siap Dedolarisasi, Pertanda Tidak Baik bagi Dolar Negeri Paman Sam

Photo of author

By Fitri Rafifah

ledifha.com – JAKARTA – Perwakilan lebih besar dari 120 negara pekan ini mengunjungi BRICS International Municipal Wadah ke-6. Acara ini mempertemukan sekitar 5.000 kontestan dari 500 kota.

Forum ini mengkaji tentang ekonomi, teknologi digital, industri, energi, infrastruktur perkotaan, transportasi, ekologi, perawatan kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, olahraga dan juga pariwisata. Tujuannya untuk memasarkan kerja sejenis antara kota-kota besar di kerangka BRICS.

“Forum ini akan memungkinkan kita untuk meningkatkan kekuatan hubungan tidaklah cuma antara ibu kota BRICS kemudian Moskow, tetapi juga antara mitra kami dari semua benua. Hari ini, lebih lanjut dari 60 delegasi resmi telah terjadi datang,” ujar Kepala Departemen Kondisi Keuangan Eksternal lalu Hubungan Internasional Moskow, Sergey Cheremin dikutipkan dari Contribune, hari terakhir pekan (30/8/2024).

Baca Juga: Jet Tempur F-16 Pertama negara Ukraina Jatuh lalu Hancur, Pilotnya Tewas

Menurut beliau langkah ini merupakan keberhasilan bagi Presiden Vladimir Putin, yang mana telah lama mengupayakan perwakilan dari semua negara yang digunakan ingin bekerja serupa dengan BRICS. Dengan demikian, Rusia bukan terisolasi.
Daftar tunggu untuk bergabung dengan BRICS juga berprogres pesat. Beberapa negara tumbuh secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan merek di aliansi ini.

Lima anggota pendiri BRICS adalah Rusia, China, Brasil, Afrika Selatan, serta India. Lima negara lainnya bergabung dengan mereka awal tahun ini, dalam antaranya Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan juga Ethiopia.

Perluasan ini menambah bobot negara-negara pengekspor minyak utama dari Timur Tengah. Hal ini telah terjadi menguatkan hubungan dengan Iran dan juga mendamaikannya dengan tetangganya, Arab Saudi. Negara lain yang dimaksud bergabung dan juga pada antaranya, Aljazair, Vietnam, Indonesia, Turki, Pakistan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Venezuela, Kazakhstan, Kuba, Palestina, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Bangladesh, Kerajaan Bahrain, Belarusia, Kuwait, Senegal, juga Bolivia.

Aliansi Anti-Imperialis

Rusia berencana akan mengumumkan pada Oktober pembentukan sebuah kelompok negara mitra. Ini adalah akan menjadi semacam antarklub untuk BRICS. Setiap negara anggota harus memberikan daftar 10 negara dari 33 negara yang tersebut memohonkan untuk bergabung dengan BRICS. Prinsipnya adalah bahwa 10 negara yang dimaksud sebanding dapat menjadi negara mitra.

Baca Juga: Ceraikan Dolar AS, India Bakal Adopsi Kripto untuk Transaksi Dagang

Bergabung dengan BRICS berarti menerima mata uang selain dolar kemudian terhubung dengan sistem pembayaran internasional yang tersebut baru. “Ini adalah tentang mengatasi apa yang mana kami anggap sebagai sistem pembayaran yang tak adil kemudian mahal,” ujar Menteri Luar Negeri Afrika Selatan pada awal tahun ini.

Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, sebuah alternatif dari sistem pembayaran SWIFT Barat dapat dirilis pada Kongres Taraf Tinggi (KTT) BRICS pada Kazan, Rusia. Selain itu, Rusia juga akan meluncurkan sebuah jaringan pada 1 September yang tersebut memungkinkan perusahaan-perusahaan besar Rusia untuk menyelesaikan ekspor dan juga impor mereka.

Leave a Comment