ledifha.com – JAKARTA – Para dokter ahli di dalam bidang urologi melakukan live telerobotic surgery (operasi telerobotik) dari RS I.G.N.G. Ngoerah Bali terhadap pasien yang digunakan berada pada RSCM Jakarta, hari terakhir pekan (30/8/2024). Momentum ini menandai langkah besar untuk kemajuan teknologi kebugaran di tempat Indonesia, pada mana ke depannya operasi telerobotik diharapkan mengatasi berbagai keterbatasan yang digunakan ada dalam bidang bedah.
Operasi telerobotik, sebuah metode bedah jarak sangat jauh dengan memanfaatkan teknologi robotik juga jaringan nirkabel, akan memungkinkan dokter bedah untuk melakukan tindakan operasi terhadap pasien secara jarak sangat jauh kemudian real-time, termasuk untuk kasus-kasus urologi, bedah digestif, dan juga lain-lain. Dengan demikian teknologi ini akan mengatasi beberapa permasalahan, khususnya kendala geografis, sehingga layanan kebugaran ke depannya bisa saja diberikan secara merata ke tempat-tempat terpencil atau yang tersebut aksesnya sulit.
Prof. dr. Ponco Birowo, SpU(K-Andro), PhD, Ketua Kongres Urological Association of Asia (UAA) 2024 juga Ketua Tim Telerobotik mengatakan, ini merupakan telerobotic surgery pertama yang digunakan diadakan secara mandiri oleh anak bangsa terhadap pasien yang dimaksud juga dalam Indonesia.
“Kami sebelumnya telah melakukan 2 operasi dengan teknologi robotik di area RSCM Kencana, kemudian hari ini kami melakukan operasi jarak sangat jauh yang pertama pada mana operator berada di dalam RS I. G. N. G. Ngoerah, sedangkan pasien berada pada RSCM,” ujarnya.
Direktur Utama RSCM dr. Supriyanto Sp.B, FINACS, M.Kes menambahkan, sesuai dengan komitmen RSCM, pihaknya terus-menerus berupaya memberikan yang digunakan terbaik untuk pasien sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup mereka.
“Salah satu bentuk konkretnya adalah menghadirkan teknologi terkini yang mana dapat mempercepat kesembuhan pasien seperti prosedur operasi telerobotik ini. Kami sangat berharap teknologi ini mampu segera diaplikasikan untuk kesetaraan tingkat kemampuan fisik pada seluruh Indonesia,” katanya.
“RS Ngoerah terus-menerus menyokong upaya pengadaan teknologi kesehatan, termasuk operasi telerobotik ini. Kami turut bangga dapat menjadi bagian dari operasi telerobotik pertama yang dimaksud dilaksanakan secara mandiri di area Indonesia. Kami juga siap untuk menjadi pusat pelayanan kesehatan, teristimewa untuk bidang urologi di dalam Indonesia bagian timur. Ke depannya, kami akan selalu beradaptasi dengan teknologi terkini,” tambah dr. I Wayan Sudana, M.Kes, Direktur Utama RS I. G. N. G. Ngoerah.
Sementara itu, menurut Prof. dr. Chaidir A. Mochtar, SpU(K-Onk), Ph.D, Ketua Kolegium Urologi Indonesia, penyakit urologi perlu mendapat perhatian juga penanganannya harus terus mengikuti perkembangan teknologi.
Global Cancer Statistics menunjukkan bahwa karsinoma prostat adalah tumor ganas kelima yang tersebut paling umum terjadi pada pria di dalam Indonesia, dengan jumlah total tindakan hukum baru sebanyak 13.563 pada tahun 2020. Lalu, untuk penyakit karsinoma ginjal, terdapat 2.394 persoalan hukum baru karsinoma ginjal juga 1.358 kematian pada tahun 2021.
“Saat ini berbagai dokter sedang menjalani pelatihan untuk menguasai penyelenggaraan robot sebagai simulasi di teknologi telerobotic surgery. Diharapkan diperkenalkan teknologi telerobotik ini bisa jadi jadi solusi untuk permasalahan urologi. Kami terus-menerus mempunyai harapan besar agar ke depannya Indonesia mampu menjalankan bedah telerobotik secara mandiri, serta hari ini menjadi pembuktiannya,” tutur dia.