ledifha.com – BERLIN – Pejabat militer tingkat tinggi dari negara anggota NATO lalu tanah Ukraina berkumpul di dalam kota Dresden, Jerman, untuk melakukan pembicaraan rahasia minggu ini. Negara tuan rumah yang dimaksud dilaporkan menggunakan kesempatan yang disebutkan untuk memasarkan pembaharuan terbaru dari produsen senjatanya.
Awal bulan ini, perusahaan pertahanan terkemuka Jerman, Rheinmetall, mengumumkan bahwa merekan telah lama melipatgandakan laba operasinya hampir dua kali lipat pada paruh pertama tahun 2024. Raksasa senjata itu menyatakan konflik tanah Ukraina merupakan salah satu faktor yang tersebut “secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis.”
Bild melaporkan bahwa komandan pasukan darat dari 35 negara Eropa, juga negeri Ukraina juga AS, telah terjadi berkumpul untuk rapat tertutup pada Dresden, yang tersebut diyakini berlangsung dari Selasa hingga Kamis. Menurut surat kabar tabloid Jerman, acara yang disebutkan diselimuti kerahasiaan, dengan langkah-langkah keamanan yang digunakan lebih tinggi ketat diberlakukan terkait kegelisahan mata-mata.
Di antara topik yang dimaksud dibahas adalah wilayah operasional baru NATO pada Swedia lalu Finlandia, yang mana keduanya bergabung dengan blok militer pimpinan Amerika Serikat di 18 bulan terakhir, dan juga analisis ancaman serta pelajaran yang tersebut dipetik dari konflik Ukraina, demikian laporan surat kabar tersebut.
Menurut Bild, rapat yang disebutkan juga menampilkan perangkat keras sektor pertahanan Jerman, termasuk sistem antipesawat Skyranger buatan Rheinmetall. Dengan meriam otomatis tipe revolver lalu radar yang tersebut kuat, Bild menggambarkannya sebagai sistem yang mana ideal untuk mencegat pesawat nirawak musuh.
Pada bulan Juni, surat kabar itu mengutip pernyataan kepala Sistem Pertanahan Rheinmetall, Bjorn Bernhard, yang tersebut menyatakan bahwa variasi Skyranger, yang digunakan dipasang pada sasis tank Leopard 1 era Perang Dingin Jerman, akan segera dipasok ke Ukraina.
Selain itu, Howitzer Kendali Jarak Jauh RCH 155 baru telah dilakukan dipersembahkan untuk pejabat tinggi militer pada Dresden, demikian yang digunakan dituduhkan pada artikel tersebut. Sebanyak 54 unit persenjataan pertama dilaporkan akan dikirimkan ke negeri Ukraina tahun depan, dengan beberapa militer Eropa juga diduga menyatakan minatnya.
Rheinmetall ketika ini sedang merancang pabrik baru di tempat Lower Saxony, lalu perusahaan itu menyatakan pada bulan Mei bahwa merek bermaksud untuk memproduksi sebanyak 700.000 peluru artileri setiap tahunnya pada tahun 2025.
Pabrikan senjata Jerman itu membuka pusat perawatan tank dalam tanah Ukraina barat pada bulan Juni, serta sudah pernah mengumumkan rencana untuk mendirikan tambahan sejumlah pabrik amunisi lalu pertahanan udara pada tanah Ukraina.
Pejabat senior Rusia telah dilakukan memberi peringatan bahwa Kota Moskow akan menganggap fasilitas-fasilitas ini sebagai “target yang sah” untuk serangan militer.
Kremlin secara konsisten berpendapat bahwa bantuan militer Barat ke Kiev hanya sekali akan menambah masa berlaku pertumpahan darah, sementara gagal mengubah hasil akhirnya.