ledifha.com – JAKARTA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) terus berinovasi juga memperluas penawaran barang rumah tapak untuk pemilik rumah pertama. Salah satunya meluncurkan item perumahan baru yang tersebut terjangkau pada Park Serpong lalu Lippo Cikarang Cosmopolis.
Saat ini LPKR berhasil mencetak pra pelanggan sebesar Rp3,14 triliun, pada periode Januari – Juni 2024. Pencapaian yang dimaksud teristimewa bersumber dari berlanjutnya pelanggan produk-produk rumah tapak dengan biaya terjangkau dari peluncuran sebelumnya, seperti Cendana Homes, XYZ Livin, kemudian Waterfront Uptown, dan juga peluncuran baru seri Zen di tempat Park Serpong serta XQ Livin di area Lippo Cikarang Cosmopolis.
Penjualan produk-produk rumah tapak yang disebutkan mendominasi keseluruhan pra transaksi jual beli pada Semester I/2024, yaitu sebesar 66%. Pra transaksi jual beli LPKR pada semester pertama tahun ini yang tersebut sebesar Rp3,14 triliun, setara dengan 58% dari target tahun 2024. ”Pencapaian ini juga mencerminkan peningkatan sebesar 27% apabila dibandingkan Semester I/2023,” kata Group pimpinan LPKR John Riady pada siaran pers, hari terakhir pekan (6/9/2024).
John menambahkan pasca mencapai 58% dari target pra pemasaran di tempat Semester I/2024, perusahaan optimistis dapat mencapai target tahun ini. Syaratnya mempertahankan kesempatan transaksi jual beli dalam paruh kedua 2024.
Hal itu bukanlah tak mungkin. Cushman & Wakefield Indonesia, perusahaan layanan real estat komersial global, menyampaikan pangsa properti rumah tapak akan terus bertumbuh pada tahun ini. Adapun pada paruh pertama tahun 2024, tingkat permintaan pangsa terhadap properti rumah tapak terus meningkat.
Permintaan yang dimaksud dipimpin oleh segmen menengah yang mewakili sekitar 29,5% dari total permintaan. Setelah itu, disertai oleh segmen menghadapi serta menengah menghadapi yang dimaksud masing-masing menyumbang 25,8% lalu 25,5% dari total unit yang terjual.
Berdasarkan laporan Cushman & Wakefield Indonesia, Tangerang mengatur dengan rata-rata penyerapan perumahan tertinggi, yaitu rata-rata 15 unit per bulan. Lalu, disusul Bekasi sebanyak 14 unit per bulan.