Rusia Bakal Ubah Doktrin Nuklir oleh sebab itu Peran Barat di Perang negara Ukraina

Photo of author

By Almahdi Sharique

ledifha.com – MOSKOW Rusia akan memproduksi pembaharuan pada doktrinnya tentang pemakaian senjata nuklir sebagai respons melawan apa yang tersebut dianggapnya sebagai eskalasi Barat di konflik pada Ukraina.

Itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov di sebuah pernyataan pada hari Minggu.

Doktrin nuklir yang tersebut berlaku pada waktu ini, yang ditetapkan pada dekrit Presiden Vladimir Pemimpin Rusia pada tahun 2020, menyatakan Rusia dapat menggunakan senjata nuklir apabila terjadi serangan senjata nuklir atau senjata konvensional oleh musuh yang dimaksud mengancam keberadaan negara.

Beberapa analis militer Rusia yang tersebut agresif telah terjadi mendesak Kepala Negara Rusia untuk menurunkan ambang batas pemakaian nuklir guna “menyadarkan” musuh-musuh Rusia di area Barat.

Putin menyatakan pada bulan Juni bahwa doktrin nuklir adalah “instrumen hidup” yang digunakan dapat berubah, tergantung pada kejadian dunia.

Komentar Ryabkov pada hari Mingguan adalah pernyataan paling jelas sejauh ini bahwa pembaharuan memang benar akan dilakukan.

“Pekerjaan yang dimaksud berada pada tahap lanjut, dan juga ada niat yang mana jelas untuk melakukan koreksi,” kata Ryabkov, seperti diambil dari kantor berita TASS, Mulai Pekan (2/9/2024).

“Keputusan yang dimaksud terkait dengan arah eskalasi musuh Barat kami,” paparnya, merujuk pada peran Barat pada konflik Rusia-Ukraina.

Moskow menuduh Barat menggunakan negara Ukraina sebagai proksi untuk melancarkan konflik terhadapnya, dengan tujuan menyebabkan “kekalahan strategis” pada Rusia dan juga memecah belahnya.

Leave a Comment