ledifha.com – BELITUNG TIMUR – Analis Kebijakan Madya Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Badan Kebijakan Fiskal (PKPN BKF) Kementerian Keuangan, Nursidik Istiawan, mengungkapkan besaran partisipasi sektor sawit untuk Anggaran Pendapatan lalu Belanja Negara (APBN). Tercatat ada sumbangsih sebesar Rp88,7 triliun dari sektor sawit sepanjang 2023.
Nursidik mengemukakan pada 2023 sumbangan APBN dalam sektor sawit paling besar datang dari pajak sebesar Rp50,2 triliun. Lalu dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam bentuk pungutan ekspor sebesar Rp32,4 triliun kemudian bea mengundurkan diri dari Rp6,1 triliun.
“Peningkatan pajak pada 2023 sebesar Rp50,2 triliun. PNBP itu Rp32,4 triliun serta bea pergi dari sebesar Rp6,1 triliun. Hal ini ada impact penerimaan negara yang dimaksud terjadi diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan,” ucap Nursidik pada acara diskusi ‘Kontribusi Sawit untuk APBN lalu Perekonomian’ pada Belitung Timur, Bangka Belitung, disitir Rabu (28/8/2024).
Lebih lanjut, Nursidik menuturkan sumbangan sektor sawit pada APBN akan memberi feedback bagi para pelaku bidang di dalam lapangan. Bentuk dukungan APBN yang dimaksud dalam bentuk insentif biodiesel senilai Rp18,5 triliun, peremajaan Rp1,7 triliun, riset Rp0,1 triliun, lalu lainnya Rp0,5 triliun.
“Secara APBN kita berhasil mengakumulasi pungutan eskpor sebesar Rp32,4 triliun. Itu pungutan ekspor nantinya juga akan ada feedback terhadap pelaku sektor di area lapangan,” jelas Nursidik.
“Kita berupaya untuk memunculkan penerimaan negara dapat dikembalikan untuk para pelaku lapangan usaha tersebut. Yaitu melalui peremajaan, promosi, penelitian, sarana prasarana lalu pengembangan sumber daya manusia,” tambahnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Nursidik menyatakan ada perpindahan dari sisi ekspor di area sektor sawit. Sejak 2011, ekspor sawit didominasi oleh hasil turunan lalu kondisi ini semakin meningkat dari tahun ke tahun.
“Ini menunjukkan pengembangan lebih lanjut sawit di dalam Indonesia berprogres dengan baik. Sebagai perbandingan di area 2023, ekspor sawit 10 persen sedangkan produk-produk turunan 90 persen,” tukasnya.