ledifha.com – JAKARTA – Perusahaan-perusahaan Rusia tertarik untuk melakukan pengembangan di tempat bursa negara-negara BRICS. Hal itu ditegaskan Direktur Pembangunan Jaringan Luar Negeri dari Pusat Ekspor Rusia, Dmitry Prokhorenko di dalam Diskusi Perekonomian Timur (EEF).
“Volume konsolidasi kegiatan perdagangan luar negeri untuk negara-negara BRICS dengan dukungan Pusat Ekspor Rusia berjumlah sekitar USD5,785 miliar di tujuh bulan tahun ini,” kata Prokhorenko, seperti dilansir TASS, Rabu (4/9/2024).
Dia menambahkan, negara-negara BRICS dinilai mampu mengembangkan perekonomian merek tanpa menggunakan mata uang dolar pada pembayaran. Hal itu dimungkinkan dengan memulai pembangunan hubungan perdagangan serta kegiatan ekonomi pada antara negara-negara yang disebutkan serta dengan meningkatkan arus barang timbal balik di dalam antara negara-negara tersebut.
Sementara, antrean untuk bergabung dengan BRICS semakin panjang. Disinyalir puluhan negara tumbuh menyatakan minatnya untuk bergabung dengan aliansi tersebut.Negara-negara mengalami perkembangan yang ingin bergabung dengan BRICS antara lain berasal dari Asia, Afrika, Amerika Selatan, serta Eropa Timur.
Negara-negara berprogres yang disebutkan meyakini langkah bergabung dengan BRICS akan membantu perkembangan ekonomi lalu usaha asli negara-negara tumbuh yang disebutkan sekaligus meningkatkan hasil domestik bruto (PDB) nasional mereka. Sebagian besar juga berupaya mengakhiri ketergantungannya pada dolar Negeri Paman Sam kemudian memasarkan mata uang lokal pada perdagangan global.
Diketahui, sebanyak 47 negara telah dilakukan menyatakan minatnya untuk bergabung dengan aliansi BRICS sebelum KTT 2024. Dari total itu, hanya sekali 26 negara yang secara resmi mengirimkan perangkat lunak mereka untuk bergabung dengan aliansi tersebut. Sementara, sekitar 21 negara secara informal telah dilakukan menyatakan minatnya untuk menjadi bagian dari kelompok tersebut.