ledifha.com – Jakarta – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyatakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tidak ada akan mengambil proyek tol baru. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya penyehatan keuangan BUMN bidang proses pembuatan tersebut.
“Penugasan tol, nanti semua di dalam Hutama Karya,” kata Tiko, sapaannya, pada Menara Danareksa Jakarta, Jumat, 6 September 2024. Sementara Waskita, kata dia, akan mengambil menjalankan proyek baru dengan kontrak yang lebih besar sehat.
Adapun pada waktu ini, Tiko berujar, Waskita sedang menyelesaikan proyek tol yang tersebut telah dikontrak sebelumnya, seperti proyek tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi, penambahan Tol Becakayu, juga Tol Cibitung-Cimanggis. Namun, ia mengatakan, proyek itu secara bertahap. “Sehingga, nanti ada divestasi yang menurunkan utang Waskita secara bertahap,” tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengumumkan perseroan miliki utang Mata Uang Rupiah 41,2 triliun per Desember 2024. Mengutip Antara, utang yang dimaksud terdiri dari perbankan, penjaminan berhadapan dengan kredit modal kerja (KMK), hingga obligasi non-penjaminan. Adapun utang perbankan itu tercatat senilai Mata Uang Rupiah 26,3 triliun. Sedangkan utang pernjaminan KMK Simbol Rupiah 5,2 triliun kemudian obligasi non-penjaminan senilai Mata Uang Rupiah 4,7 triliun.
Teranyar, Waskita Karya memperoleh keringanan pembayaran utang dari 21 bank. Hal ini setelahnya ditandatanganinya Perubahan Master Restructuring Agreement & Pokok Perubahan Terms KMK Penjaminan (KMKP) PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan kreditur bank di tempat Menara Danareksa Jakarta, Jumat, 6 September 2024.
“Total Simbol Rupiah 26,3 triliun telah kami tandatangani hari ini,” kata Hanugroho di tempat Menara Danareksa, Jumat, 6 September 2024. Adapun bunga utang yang disebutkan turun dari 5 persen menjadi 3,5 persen.