Mengenal ASEAN LCT, Rencana Buang Dolar Amerika Serikat yang dimaksud Sudah Diterapkan Indonesia Cs

Photo of author

By Daliyah Ghaidaq

ledifha.com – JAKARTA – Negara-negara di tempat ASEAN setuju memanfaatkan mata uang lokal (Local Currency Transactions/LCT) pada waktu bertransaksi di dalam kawasan, sebagai bagian dari upaya percepatan pembayaran lintas batas. ASEAN LCT juga menjadi cara melepas ketergantungan pada dolar Amerika Serikat (USD) melalui penerapan kegiatan mata uang lokal.

Selama beberapa waktu terakhir, ASEAN secara bergerak mencari cara untuk beralih dari dolar AS. Inisiatif ini mengharuskan negara-negara anggota secara kolektif menyusun sistem mata uang sendiri yang dimaksud nantinya diupayakan menyaingi pamor dolar AS.

Lalu, apa itu sebenarnya ASEAN LCT? Berikut penjelasannya yang dimaksud dirangkum dari berbagai sumber.

Apa itu ASEAN LCT?

Sebelumnya perlu diketahui bahwa LCT sanggup diartikan sebagai penyelesaian kegiatan yang digunakan diadakan secara bilateral oleh para pelaku usaha memakai mata uang lokal.

Melihat ke belakang, skema LCT sebelumnya dikenal sebagai Local Currency Settlement (LCS). Namun, seiring keinginan dan juga keberlanjutan penyelenggaraan mata uang lokal di transaksi, terjadi pengembangan framework LCS menjadi LCT.

Tujuan Local Currency Transaction (LCT) adalah mengempiskan ketergantungan operasi internasional terhadap mata uang dominan, misalnya seperti dolar Amerika Serikat (USD).

Berawal dari kesepakatan tersebut, setiap bank sentral berazam menggunakan mata uang lokal lintas negara ASEAN, sebagai pembayaran resmi yang tersebut akan dikonversi berdasarkan nilai kurs yang tersebut berlaku di dalam masing-masing negara.

Kesepakatan pemakaian konsep pembayaran lintas batas berperan penting di meningkatkan kekuatan ketahanan keuangan. Termasuk salah satunya di menggalakkan pemanfaatan mata uang lokal untuk membantu perdagangan kemudian penanaman modal lintas batas di area kawasan ASEAN.

Dalam jangka panjang, kerja identik pembayaran lintas batas di dalam kawasan dapat menjaga nilai tukar mata uang negara-negara dalam ASEAN lebih tinggi stabil, dan juga tiada bergantung pada Dolar AS. Dengan begitu, kerja serupa negara di tempat kawasan semakin terintegrasi kemudian berkelanjutan, juga dapat menguatkan ekonomi di tempat kawasan pada tingkat global.

Sebagai informasi, Indonesia sendiri telah lama mengimplementasikan pengaplikasian LCT sejak 2018. Saat ini, kemitraannya terjalin dengan negara seperti Malaysia, Thailand, Jepang, China hingga Korea Selatan.

Upaya yang dimaksud ditujukan sebagai bentuk dukungan terhadap cara meningkatkan stabilitas nilai tukar Rupiah dan juga meningkatkan kekuatan resiliensi lingkungan ekonomi keuangan domestik. Salah satu perwujudan LCT adalah mengimplementasikan QRIS antarnegara, sebuah sistem pembayaran lintas negara (cross-border payment) berbasis kode QR yang tersebut nantinya bisa saja digunakan untuk transaksi.

Secara bertahap, Indonesia juga terus menggaungkan LCT dalam ASEAN. Terlebih, kelompok yang dimaksud berisikan negara-negara Asia Tenggara itu kompak bertujuan membuang dominasi dolar Negeri Paman Sam ke depannya.

Leave a Comment