ledifha.com – Petinju Sherif Lawal secara tragis meninggal dunia oleh sebab itu sebab alami pasca pertarungan profesional pertamanya ketika ia akhirnya dimakamkan. Petugas medis berjuang menyelamatkan Sherif, 29 tahun, dari Islington, di area menghadapi kanvas lalu di tempat rumah sakit terdekat.
Seorang petinju meninggal secara tragis akibat penyulut alami setelahnya pertarungan profesional pertamanya – ketika keluarga juga teman-temannya yang tersebut patah hati akhirnya menguburkannya. Petinju debutan kelas menengah Sherif Lawal kehilangan kesadaran setelahnya dipukul di area pelipisnya oleh lawannya jika Portugal, Waktu petang Varela.
Wasit memulai hitungan KO sebelum segera menghentikan pertandingan setelahnya menyadari kondisi Sherif di area Harrow Leisure Centre, London. Petugas medis mencoba menyelamatkan Sherif, 29 tahun, dari Islington, dalam berhadapan dengan kanvas serta di dalam rumah sakit terdekat, namun ia dinyatakan meninggal dunia pasca pertarungan pada tanggal 12 Mei.
Namun Dewan Wilayah Haringey mengkonfirmasi untuk The Sun bahwa bukan ada penyelidikan yang mana akan diadakan dikarenakan “kematiannya adalah kematian yang digunakan wajar”. Proses autopsi yang berkepanjangan berarti lebih tinggi dari 200 orang yang tersebut dicintainya harus mengawaitu hingga Rabu lalu untuk pemakaman dalam mana sarung tinjunya diletakkan pada peti matinya.
Tiga saudara perempuan Sherif membacakan sebuah penghormatan yang ditulis oleh ibunya, Misitua Bisi Lawal, yang mana menggambarkannya sebagai “menara kekuatan kemudian inspirasi”. Mereka mengungkapkan bagaimana perawat kondisi tubuh mental yang digunakan sedang berlatih, yang bertarung di dalam St Pancras Amateur Boxing Club, masuk ke olahraga ini pasca ditikam pada usia 17 tahun.
Pelatih CJ Hussein menggambarkannya sebagai “panutan” dan juga “anak yang luar biasa” dengan “senyum yang luar biasa”.