ledifha.com – JAKARTA – Menteri Koordinator Area Kemaritiman kemudian Pengembangan Usaha Luhut Binsar Panjaitan mengutarakan keinginannya untuk menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah forum-forum kelas dunia seperti yang dijalankan oleh Davos, Swiss.
Dalam diskusi pada Indonesia International Sustainability Pertemuan (ISF) 2024, Kamis (5/9/2024), dirinya mengaku sudah menyampaikan ide yang dimaksud terhadap Presiden Jokowi, di area mana Bali akan menjadi tempat para pemimpin dunia berbagi gagasan.
“Kita mau menimbulkan Bali setiap tahun (tuan rumah forum dunia). Dan Bali kita perbaiki supaya jangan kita bikin lagi turis yang tersebut dengan syarat datang untuk (menonton) striptis, kita mau turis yang mana berkualitas,” ujar Luhut.
Luhut melanjut, Bali diharapkan mampu menjadi wadah bagi forum-forum kelas dunia sekaligus sebagai etalase budaya. Ia pun menyampaikan kekhawatirannya akan tergerusnya budaya Bali asli dikarenakan banyaknya budaya luar yang dimaksud masuk.
“Jadi maksud saya jangan budaya Bali itu dirusak. Karena tanpa budaya Bali turis-turis itu gak datang. Ngapain (bule) ke Bali kalau hanya sekali lihat telanjang-telanjang saja,” tambahnya.
Untuk diketahui, Luhut sendiri baru hanya membuka ISF 2024 sebagai wadah bagi dunia untuk menjalin kolaborasi pada aksi iklim. Pertemuan ini dilangsungkan di dalam Ibukota Indonesia Convention Center.
Dalam opening ceremony, Luhut mengungkap bahwa ISF 2024 adalah wadah kolaborasi internasional untuk bersama-sama berinovasi melindungi lingkungan.
Selain itu juga sebagai media yang tersebut memfasilitasi untuk memberdayakan penduduk lewat pemindahan pengetahuan sehingga acara ini menjadi forum keberlanjutan yang tersebut inklusif untuk setiap lapisan masyarakat.
“Kita harus mengakui bahwa setiap negara mempunyai titik awal yang dimaksud berbeda, juga kapabilitas lalu kapabilitas yang mana berbeda. Oleh lantaran itu, forum ini mengingatkan kita untuk berkolaborasi dikarenakan kolaborasi sangat penting bagi keberlanjutan,” katanya.
Luhut menyampaikan bahwa ISF 2024 berhasil menggaet lebih lanjut dari 11.000 partisipan dari 53 negara. Nantinya di dua hari kedepan juga akan ada banyak penandatanganan kerja sebanding keberlanjutan yang mana akan berdampak positif bagi dunia.
Ia pun optimis dengan adanya acara ini, akan menggerakkan transisi energi, kualitas udara yang dimaksud bersih, pelestarian keanekaragaman hayati, taraf hidup berkelanjutan, dan juga berjalannya ekonomi biru. Yang pada akhirnya menguatkan komitmen terhadap masa depan yang digunakan lebih tinggi hijau kemudian sejahtera.