ledifha.com – Presiden terpilih meneliti satu per satu sama-sama Ibu Menteri lalu Pak Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono
Jakarta – Anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) pada Postur Sementara Anggaran Pendapatan serta Belanja Negara (APBN) 2025 mengalami peningkatan usai pertemuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Hari Senin kemarin (9/9).
“Presiden terpilih meneliti satu per satu dengan Ibu Menteri kemudian Pak Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata di dalam Jakarta, Selasa.
Dia merinci, belanja K/L meningkat dari Rp1.094,66 triliun pada usulan sebelumnya menjadi Rp1.160,09 triliun.
Namun, tiada terjadi peningkatan alokasi anggaran untuk belanja pemerintah pusat (BPP) dari kesepakatan terakhir yang tersebut disetujui sama-sama Badan Anggaran (Banggar) DPR pada pekan lalu, yakni sebesar Rp2.701,44 triliun.
Sebab, inovasi anggaran belanja K/L merupakan hasil perpindahan anggaran belanja dari non-K/L.
“Dengan sendirinya belanja non-K/L dari sebelumnya Rp1.606,8 triliun menjadi Rp1.541,4 triliun,” jelas Isa.
Pos belanja non-K/L yang mana mengalami pengurangan adalah Proyek Pengelolaan Belanja Lainnya yang mana turun dari Rp556,7 triliun menjadi Rp491,2 triliun. Sementara pos belanja lainnya tidaklah mengalami perubahan.
Proyek Pengelolaan Belanja Lainnya ditujukan untuk kebijakan antisipasi kegiatan tanggap darurat juga penanggulangan bencana, antisipasi keperluan kegiatan mendesak, dukungan pembayaran kewajiban pemerintah seperti kompensasi BBM dan juga listrik, dan juga antisipasi pelaksanaan kegiatan pemerintahan baru.
Kemarin, Sri Mulyani sama-sama Thomas menemui Prabowo untuk melaporkan perkembangan APBN.
Salah satu perkembangan yang tersebut dilaporkan adalah penyelenggaraan juga outlook APBN 2024 yang mana akan ditutup pada Desember 2024 di dalam bawah kepemimpinan presiden terpilih.
Laporan berikutnya yakni mengenai pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Rancangan APBN (RAPBN 2025) pada DPR lalu arahan-arahan presiden terpilih mengenai berbagai usulan inisiatif kemudian anggaran yang mana disediakan.
Untuk diketahui, Postur Sementara APBN 2025 berdasarkan kesepakatan terakhir antara Kemenkeu dengan Banggar DPR RI yaitu defisit Rp616,19 triliun atau 2,53 persen terhadap item domestik bruto (PDB), pendapatan negara Rp3.005,1 triliun, belanja negara Rp3.621,3 triliun, keseimbangan primer defisit Rp63,33 triliun, serta pembiayaan anggaran Rp616,2 triliun.
Terdapat inovasi nilai pendapatan negara kemudian belanja negara dari yang mana disampaikan ketika Nota Keuangan pertengahan Agustus lalu oleh sebab itu kenaikan target penerimaan negara bukanlah pajak (PNBP) lalu BPP masing-masing Rp8,2 triliun.
Dengan demikian, PNBP tahun 2025 ditargetkan mencapai Rp513,6 triliun dari Rp505,4 triliun, sedangkan BPP menjadi Rp2.701,4 triliun dari Rp2.693,2 triliun.