ledifha.com – Ibukota – pemerintahan mengakomodasi dana senilai Rp8 triliun dari lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada 10 September 2024.
Dalam keterangan resmi yang digunakan diterima di tempat Jakarta, Selasa, Direktorat Jenderal Pengelolaan Modal dan juga Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan total penawaran masuk tercatat sebesar Rp21,27 triliun.
Tujuh seri yang digunakan dilelang pada antaranya SPNS01042025 (pembukaan kembali), SPNS09062025 (penerbitan baru), PBS032 (pembukaan kembali), PBS030 (pembukaan kembali), PBS004 (pembukaan kembali), PBS039 (pembukaan kembali), dan juga PBS038 (pembukaan kembali). Lelang dilaksanakan melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI).
Penyerapan terbesar berasal dari seri PBS038 yang dimenangkan sebesar Rp2,4 triliun dari penawaran masuk Rp4,83 triliun. Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimaksud dimenangkan seri ini yaitu 6,95988 persen.
Serapan berikutnya dari seri SPNS09062025 yang tersebut dimenangkan senilai Rp1,4 triliun.
Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp4,02 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang digunakan dimenangkan 6,49897 persen.
Selanjutnya, dari seri PBS004, pemerintahan mengangkat dana Rp1,35 triliun dari penawaran masuk Rp1,55 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,70523 persen.
otoritas kemudian mengangkat dana senilai Rp1,2 triliun dari seri PBS032 yang tersebut menerima penawaran masuk Rp6,21 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang digunakan dimenangkan seri ini yaitu 6,56995 persen.
Dari seri PBS030, diserap dana sebesar Rp1,15 triliun dari penawaran masuk Rp2,26 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang tersebut dimenangkan 6,58434 persen.
Lalu, dari seri SPNS01042025 serta PBS039, pemerintah mengungguli nominal masing-masing senilai Rp250 miliar.
Seri SPNS01042025 menerima penawaran masuk sebesar Rp2,07 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,42360 persen. Sementara seri PBS039 menerima penawaran masuk Rp344 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang mana dimenangkan 6,82852 persen.