ledifha.com – Kami terus bekerja sebanding dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kemudian mitra lain untuk mengembangkan kebijakan yang dimaksud memperkuat sistem ekologi tersebut
Banjarmasin – pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menilai Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalsel berazam mengembangkan pembiayaan dunia usaha hijau melalui "green" seminar.
Staf Ahli Sektor Perekonomian serta Pembangunan Provinsi Kalsel Agus Dyan Nur di area Banjarmasin, Selasa, mengungkapkan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor pun memperkuat acara pembiayaan hijau sama-sama mitra lembaga perbankan.
"Kami terus bekerja serupa dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta mitra lain untuk mengembangkan kebijakan yang dimaksud memperkuat biosfer tersebut," kata Agus.
Diketahui, KPw BI Kalsel mengadakan seminar hijau mengambil tema "Empowering the Economy of Kalimantan Through Sustainable and Green Initiatives" (Memberdayakan ekonomi Kalimantan melalui inisiatif hijau lalu berkelanjutan) dihadiri oleh pemangku kepentingan seperti instansi dan juga lembaga pemerintahan, perbankan, perusahaan kemudian lainnya di area wilayah Kalsel.
Agus mengapresiasi inisiatif KPw BI Kalsel serta upaya menyelenggarakan seminar yang dimaksud sebagai bukti nyata komitmen BI mengupayakan pengerjaan berkelanjutan di tempat wilayah Kalsel.
Agus mengungkapkan kegiatan "green" seminar merupakan kelanjutan dari rangkaian seminar internasional yang digunakan telah lama dimulai sejak 2022, sehingga menunjukkan konsistensi dan juga keseriusan menghadapi tantangan lingkungan juga perkembangan berkelanjutan.
Pada 2024, Agus menjelaskan, ada sedikit inovasi yang patut diapresiasi sama-sama terkait seminar internasional menjadi green seminar sehingga dapat dimaknai fokus kegiatan yang tambahan tajam pada pembentukan perilaku ramah lingkungan (green behavior).
"Mudah-mudahan seminar ini mampu menggalakkan hadirnya inisiatif hijau guna memperkuat keberlanjutan pembangunan Kalimantan," tutur Agus.
Agus menambahkan Kalsel sebagai bagian bukan terpisahkan dari Pulau Kalimantan, miliki peran yang dimaksud sangat strategis untuk melestarikan lingkungan lalu konstruksi berkelanjutan.
Seminar yang disebutkan menghadirkan delapan narasumber dibagi dua sesi, yakni sesi pertama dari Koordinator Penyiapan Inisiatif Usaha Aneka EBT Direktorat Jenderal EBTKE Mustaba Ari Suryoko, Koordinator Tim Makro-Nasional Direktorat Perencanaan Makro juga Analisis Statistik Bappanas Khalishah Mutiara Purnamasari, Dewan Penasihat ITB Filda Citra Yusgiantoro, serta Anggota Tim Mitigasi Perubahan Iklim Kemendikbud Studi dan juga Teknologi Rachmawan Budiarto.
Kemudian sesi kedua diisi Pendiri Clean Power Indonesia Jaya Wahono, CEO/Founder PT Inovasi Keberlanjutan Indonesia Sandy Wijaya, akademisi Fakultas Kondisi Keuangan dan juga Bisnis Universitas Lambung Prof. Muhammad Handry Imansyah, serta Asia Pacific Starup Mentor Ali Irsyad.