ledifha.com – Jakarta – Psikolog dari Universitas Gadjah Mada, Novi Poespita Candra, memohon warga berani menyatakan sikap serta bertindak tegas agar tak menjadi korban perundungan.
“Mengemukakan secara jelas pada si pembully bahwa Anda bukan berkenan dengan perlakuan yang bersangkutan. Harus menunjukkan sikap yang dimaksud jelas mengenai apa yang digunakan disukai atau tidak,” kata Novi, Kamis, 5 September 2024.
Ia menjelaskan tindakan perundungan tak hanya sekali terjadi pada anak-anak atau remaja tetapi juga orang dewasa. Untuk menghindari bullying di tempat kantor atau tempat kerja karyawan disarankan mencari sistem layanan yang dimaksud dapat membantu menyelesaikan tindakan hukum ini secara sistem, seperti melapor ke bagian sumber daya manusia (SDM). Selain itu juga meminta-minta teman terdekat untuk turut memperhatikan dan juga bersedia membantu apabila dibutuhkan.
Jangan segan mengundurkan diri
Kemudian, yang sanggup dilaksanakan untuk mengatasi trauma akibat bullying dalam antaranya menghasilkan aktivitas baru yang positif di area luar aktivitas kantor agar hidup lebih tinggi bermakna juga bertambah energi positif. Namun demikian, Novi memohonkan karyawan tak segan-segan mengundurkan diri dari perusahaan apabila perundungan sudah ada tidak ada mampu diatasi. Menurutnya, korban perundungan bisa jadi memutuskan untuk pergi dari lingkungan kerja yang buruk agar tidaklah mengganggu produktivitas juga merusak kemampuan fisik mental.
“Move on dari lingkungan yang dimaksud toksik serta pindah lingkungan baru dan juga memaafkan masa lalu serta belajar dari apa yang dimaksud telah lama terjadi. Jika masih belum bisa saja mengelola, dapat mengajukan permohonan bantuan ahli untuk dapat penanganan yang mana tepat,” ujarnya.
Ia juga memohonkan perusahaan atau tempat kerja mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menghindari tindakan bullying sekaligus penanganannya. Yang tidak ada kalah penting adanya budaya kekeluargaan, saling menghargai, keterbukaan, kemudian keadilan dalam tempat kerja sebagai fondasi utama pencegahan perundungan.
“SOP dan juga penanganan ketika terjadi bullying sangat penting dalam organisasi mana pun. Namun yang mana lebih banyak penting lagi adalah penciptaan kultus atau budaya pada sebuah kantor,” paparnya.