Terungkap, Uni Eropa Mengakui Anggotanya Masih Mengandalkan Gas Rusia

Photo of author

By Hafsha Kamilatunnisa

ledifha.com – BRUSSELS – Komisaris Eropa untuk Energi, Kadri Simson mengakui bahwa negara-negara anggota Uni Eropa (UE) masih sangat bergantung pada pasokan gas Rusia . Negara-negara UE belum bisa jadi sepenuhnya lepas dari energi selama Moskow, meskipun ada penurunan ekstrem pada impor gas Uni Eropa dari Rusia .

Tercatat, gas Rusia menyumbang 18% dari impor UE pada Juni 2024, menurut laporan terbaru Komisi Eropa, yang mencatatkan data bahwa pasokan Rusia menyumbang 45% pada tiga tahun lalu. Dalam laporan itu menambahkan, bahwa impor dari Norwegia dan juga Negeri Paman Sam telah lama meningkat.

“Saya tahu angkanya masih mengesankan, meskipun telah dilakukan turun dari 45% pada tahun 2021,” kata komisaris energi selama konferensi pers di dalam Brussels, seperti diambil TASS.

Menurut Simson, negara-negara anggota Uni Eropa sudah ada siap untuk menghentikan secara total transit gas Rusia melalui negara Ukraina setelahnya kontrak akan berakhir pada penghujung 2024.

Dibantu oleh Uni Eropa, kesepakatan lima tahun antara Kiev serta Kota Moskow membuka ruang bagi raksasa energi Rusia, Gazprom untuk transit 65 miliar meter kubik (bcm) gas melalui tanah Ukraina pada tahun 2020, kemudian 40 bcm per tahun dari 2021 hingga 2024.

Awal tahun ini, pemimpin tanah Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan, Kiev bukan akan menunda perjanjian transit gas setelahnya berakhir pada 31 Desember 2024.

“Mengacu pada pengalaman yang tersebut sudah pernah kami pelajari lalu mempertimbangkan keamanan sistem pasokan yang tersebut diperkuat, Uni Eropa siap untuk musim dingin mendatang seiring berakhirnya perjanjian transit gas antara Rusia serta Ukraina,” kata Simson.

Ia juga menekankan, bahwa blok UE “siap untuk hidup” tanpa perjanjian transit Gas Rusia lewat Ukraina, berkat rute alternatif dan juga sumber pasokan lain.

Perusahaan-perusahaan Uni Eropa masih dapat membeli gas Rusia secara legal, lalu akan terus melakukannya sampai sanksi melarangnya, katanya. Lebih lanjut Ia menambahkan, bahwa Brussels harus mematuhi kebijakan sanksi terhadap Ibu Kota Rusia untuk mengupayakan Ukraina.

Sanksi terkait tanah Ukraina yang mana diperkenalkan oleh Uni Eropa terhadap Rusia tidaklah memiliki target pasokan gas pipa, tetapi banyak negara anggota, termasuk Polandia, Bulgaria, Finlandia, Belanda, kemudian Denmark, sudah pernah menghentikan impor merekan secara sukarela. Namun, beberapa negara Uni Eropa, termasuk Austria, Slovakia, Republik Ceko, lalu Italia masih mengimpor gas Rusia melalui pipa.

Leave a Comment