ledifha.com – JAKARTA – Mengenal penyakit Sonny Septian , suami Fairuz A Rafiq yang dimaksud mengalami penyempitan pembuluh darah di dalam otak,salah satu faktor risiko stroke yang digunakan kerap ditemui pada publik pada Asia
Ya, masih berbagai orang yang digunakan tidaklah tahu tentang penyakit penyempitan pembuluh darah seperti yang dimaksud dialami Sonny Septian ini.
Mengenal Penyakit Sonny Septian
Dilansir Unair, penyempitan pembuluh darah arteri otak atau yang digunakan dikenal sebagai stenosis intrakranial merupakan salah satu faktor risiko dari stroke yang tersebut kerap ditemui untuk populasi Asia.
Adanya stenosis dapat menghambat aliran darah menuju otak lalu menyebabkan terjadinya stroke hemodinamik akibat kurangnya aliran darah otak.
Salah satu modalitas yang tersebut paling peka untuk mengamati kerusakan jaringan otak pada fase awal stroke iskemik adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI), yang tersebut dapat mendeteksi pembaharuan jaringan otak pada jam-jam awal serangan stroke. Namun, pemeriksaan MRI tidak ada setiap saat berhasil di mendeteksi adanya lesi stroke, bahkan setelahnya berulang kali serangan.
Pada suatu studi tindakan hukum yang dimaksud dipublikasikan oleh Choriqoh et al (2022), individu pasien yang digunakan mengalami stroke berulang hingga tiga kali serangan mempunyai hasil MRI kepala normal. Tidak ada lesi ataupun abnormalitas yang mana nampak pada pemeriksaan imaging meskipun secara klinis didapatkan adanya gejala kelemahan separuh tubuh sisi kiri yang tersebut menetap.
Tim dokter akhirnya memutuskan untuk melakukan pemeriksaan angiografi menggunakan modalitas digital subtraction angiography juga didapatkan adanya stenosis derajat berat pada arteri serebri media kanan.
Hal ini kemungkinan besar semata mengakibatkan gejala kelemahan yang dimaksud dialami oleh pasien sebab terganggunya aliran darah ke capsula interna yang merupakan tempat berkumpulnya seluruh serabut saraf motorik. Pemeriksaan perfusi dengan modalitas MRI menunjukkan adanya penurunan aliran darah otak sisi kanan dibandingkan sisi kiri.
Adanya stenosis intrakranial dapat diibaratkan sebagai pipa air yang digunakan mengalami penyempitan, sehingga bukan dapat mengalirkan air dengan jumlah yang cukup. Tubuh mensiasati kelainan ini dengan cara meningkatkan tekanan darah, dengan harapan dapat mencukupi keinginan aliran darah pada otak.
Apabila kita menurunkan tekanan darah tersebut, jumlah total ukuran darah yang tersebut diterima otak juga akan berkurang, sehingga otak mengalami kekurangan aliran darah untuk mempertahankan fungsi metaboliknya. Hal inilah yang digunakan dapat bermanifestasi sebagai stroke akibat hipoperfusi jaringan otak.