ledifha.com – Surabaya – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur Mohamad Noor Nugroho menyatakan penyelenggaraan Festival Sektor Bisnis Syariah (Fesyar) Jawa 2024 menggalang pengembangan perniagaan mikro, kecil serta menengah (UMKM) syariah terutama di area kawasan Jawa.
"Terkait dengan Fesyar ini, kita mencoba showcasing apa perkembangan ekonomi syariah yang dimaksud telah dicapai di tempat Jawa Timur khususnya dan juga secara umum di area seluruh wilayah Jawa,” kata Nugroho terhadap awak media pada sela-sela Fesyar Jawa 2024 di tempat Surabaya, Jumat.
Fesyar Jawa 2024 mengangkat tema Sinergi untuk Memperkuat Ketahanan juga Kebangkitan Kondisi Keuangan Syariah Jawa.
Ia berharap sinergi yang dimaksud semakin erat dalam antara seluruh pemangku kepentingan, termasuk Bank Indonesia, pemerintah, pelaku UMKM, lapangan usaha juga lembaga jasa keuangan, dapat memajukan ekonomi syariah Indonesia ,termasuk UMKM syariah.
Senada dengan Nugroho, Pemilik Alya Batik, Tiwi Pontjdowati, yang berpartisipasi pada pameran item UMKM pada festival yang dimaksud menuturkan Fesyar turut membantu dirinya untuk memasarkan serta memperkenalkan produknya ke publik luas.
Ia berharap melalui partisipasi pada Fesyar ini, omset perdagangan produknya dapat semakin meningkat dan juga barang kain batiknya dapat semakin dikenal pada kalangan penduduk luas.
"Mudah-mudahan dengan adanya Fesyar ini nanti pendapatan kita dapat bertambah khususnya pada ketika pameran ini bisa saja menopang perekonomian para UMKM ya lalu otomatis dengan pendapatan bertambah juga akan membantu para emak-emak yang mana menyanting pada rumah supaya dapurnya itu tetap saja mengepul," ucapannya ketika ditemui wartawan di dalam pameran.
Alya Batik merupakan salah satu UMKM binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Jawa Timur, yang digunakan memproduksi kain batik tulis, batik cap juga semi tulis.
Pertemuan Fesyar Jawa 2024 meliputi Sharia Economic Forum Seminar and Talkshow yang mengulas topik-topik hangat seputar eksyar seperti pengembangan biosfer produk-produk halal, pemberdayaan UMKM syariah, lalu optimalisasi dana zakat, infaq, sedekah dan juga wakaf (Ziswaf) pada era digital.
Acara itu juga diintegrasikan dengan Sharia Fair yang menampilkan UMKM syariah unggulan, business matching, dan beragam lomba menarik.