Menteri Rosan: Beroperasi 2025, PT Lotte Chemical Indonesia Percepat Hilirisasi

Photo of author

By Hana Zahra

ledifha.com – CILEGON – Menteri Penyertaan Modal kemudian Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan peluncuran pabrik petrokimia hilir oleh PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di area Cilegon, Banten mempercepat kegiatan hilirisasi, dalam mana hasil produksi pabrik ini nantinya akan menurunkan ketergantungan kita selama ini pada barang petrokimia impor.

“Ini akan menjadi substitusi impor, 30% untuk dikirim ke luar negeri serta 70% untuk keinginan lokal. Pastinya keperluan pada negeri harus terpenuhi dulu,” ungkap Rosan pada waktu meninjau progres pembangunan pabrik PT LCI, Rabu (11/9/2024).

Adapun progres penyelenggaraan pabrik petrokimia jika Korea Selatan ini, telah mencapai 93% lalu dipastikan rampung seluruhnya pada 2025 dan juga secara langsung beroperasional. “Pembangunan pabrik petrokimia hilir oleh PT Lotte Chemical ini menjadi salah satu wujud pembangunan ekonomi yang digunakan sudah pernah terealisasi secara riil, tentu saya sangat mengapresiasi menghadapi pembangunan ekonomi ini,” ujar Rosan.

Baca Juga: Tiga Proyek Pertamina Hulu Mahakam Pacu Target Migas Nasional

Diketahui, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang dimaksud cukup getol penanaman modal besar ke Indonesia. Negara ini merupakan pemodal ke 7 terbesar di tempat Indonesia dengan nilai USD2,5 miliar pada 2023. Salah satu penanaman modal besar yang digunakan telah terealisasi yakni pengerjaan pabrik petrokimia oleh Lotte Chemical.

Perusahaan kimia umum Korea yang dimaksud didirikan pada tahun 1976 ini sudah pernah berkembang menjadi 7 terbesar di area dunia dengan struktur keuntungan yang tersebut stabil. Realisasi pembangunan ekonomi PT Lotte Chemical Indonesia yakni pada perkembangan proyek kompleks petrokimia hilir atau LOTTE Chemical Indonesia New Ethylene Project (LINE Project), sebagai naphtha cracker senilai puluhan triliun rupiah yang digunakan berlokasi pada Perkotaan Cilegon, Banten.

Investasi yang disebutkan akan menerima tenaga kerja hingga 15.000 orang pada masa proses pembuatan kemudian 1.300 orang pada ketika operasi komersial. Pada kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke area pabrik pada September 2023 lalu, progress pengerjaan telah mencapai 73%. Proyek penyelenggaraan yang dimaksud ditargetkan selesai serta dapat mulai beroperasi pada tahun 2025.

Pabrik yang disebutkan akan memiliki total kapasitas produksi sebanyak 3,1 jt ton per tahun, di area mana target produksi tahun 2025 akan memunculkan 1 jt ton ethylene, 520.000 ton propylene, lalu 250.000 ton polypropylene per tahun.

Baca Juga: Profil Rosan Roeslani, Menteri Investasi/Kepala BKPM Baru yang Geser Bahlil Lahadalia

Saat ini Indonesia masih mengimpor barang kimia seperti ethylene, propylene, serta polypropylene yang dimaksud cukup signifikan. Kapasitas sektor pada negeri untuk produk-produk yang disebutkan ketika ini hanya saja mencapai 7,1 jt ton per tahun sehingga masih diperlukan upaya peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan dalam di negeri. Oleh dikarenakan itu, diharapkan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia dapat mensubtitusi impor sehingga mampu menjadi stimulus bagi bidang petrokimia hilir lokal dan juga menyokong penciptaan lapangan kerja baru.

Leave a Comment