ledifha.com – NEW YORK – Washington akan datang menerapkan kenaikan tarif bea impor terbaru terhadap item China senilai miliaran dolar, yang digunakan akan berlaku pada akhir bulan ini. Hal itu disampaikan perwakilan perdagangan Negeri Paman Sam ( Amerika Serikat ), Katherine pada akhir pekan kemarin.
Retribusi terbaru yang dimaksud khususnya akan mempengaruhi barang-barang seperti kendaraan listrik kemudian semikonduktor. Kenaikan tarif pertama kali disampaikan oleh Gedung Putih pada Mei tahun ini, tetapi pemerintahan Presiden Joe Biden menyatakan akan segera mendengarkan masukan dari umum Amerika.
Menurut dokumen tertanggal 12 September, bea impor akan naik menjadi 100% untuk mobil listrik China , 50% untuk sel surya, dan juga 25% untuk akumulator kendaraan listrik, baja, aluminium, masker wajah, juga beberapa hasil lainnya mulai 27 September 2024.
Sementara itu kenaikan tarif 50% untuk semikonduktor akan berlaku mulai tahun depan. Pungutan pada beberapa orang produk-produk lain, seperti elemen penyimpan daya kendaraan non-listrik, sarung tangan medis, kemudian daya tarik akan dinaikkan secara bertahap selama dua tahun ke depan.
“Hari ini akhirnya ditetapkan kenaikan tarif yang berusaha mencapai kebijakan serta praktik berbahaya Republik Rakyat China yang dimaksud terus berdampak pada pekerja lalu perusahaan Amerika,” ungkap pernyataan resmi.
Ditegaskan kembali bahwa langkah-langkah itu ditujukan untuk membela “pekerja serta kegiatan bisnis Amerika di menghadapi praktik perdagangan yang tersebut bukan adil.”
Pejabat Negeri Paman Sam sudah ada berulang kali memberikan label terhadap China sebagai “pesaing” utama Amerika, juga telah lama memperketat pembatasan sektor ekonomi terhadap negara itu sejak 2018. Awal peperangan dagang Negeri Paman Sam dan juga China diawali pada waktu era Presiden Donald Trump ketika itu.
Kebijakan yang dimaksud dilanjutkan oleh Joe Biden, meskipun Beijing berulang kali memberi peringatan bahwa China akan menanggapi dengan cara yang tersebut sama.
Mantan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin sebelumnya mengatakan, bahwa tindakan Amerika Serikat “melanggar aturan perdagangan global.” Menteri Luar Negeri Wang Yi mengecam mereka itu sebagai “bentuk intimidasi yang tersebut paling khas,” lalu menuduh para pejabat dalam Washington “kehilangan akal sehat untuk mempertahankan hegemoni unipolar mereka.”
China tak sendirian pada kritiknya terhadap kenaikan tarif. Presiden Rusia Vladimir Pemimpin Rusia menyatakan pada bulan Mei bahwa langkah-langkah yang disebutkan ditujukan untuk menekan persaingan, teristimewa di tempat bursa EV (mobil listrik), di area mana China “menjadi lebih tinggi baik.”
Pemilik Tesla Elon Musk mengecam tarif pada EV China sebagai “perilaku tidak ada baik,” dengan mengungkapkan bahwa dia “menghambat kebebasan perdagangan” serta “mendistorsi pasar.”