ledifha.com – Surabaya –
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan aliran modal asing pergi dari bersih di dalam bursa keuangan domestik mencapai Rp1,31 triliun selama periode 9-12 September 2024.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di keterangannya di tempat Surabaya, hari terakhir pekan menuturkan bahwa nilai yang disebutkan terdiri dari aliran modal asing masuk bersih dalam bursa saham Rp2,46 triliun, sedangkan modal asing mengundurkan diri dari bersih di dalam Surat Berharga Negara (SBN) Rp0,18 triliun, dan juga di area Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp3,59 triliun.
Dengan demikian, sejak 1 Januari 2024 hingga 12 September 2024, total modal asing masuk bersih pada bursa SBN Rp10,37 triliun, di tempat bursa saham Rp31,47 triliun, juga di dalam pangsa SRBI Rp184,03 triliun.
Sementara berdasarkan data setelmen sampai dengan 12 September 2024 pada semester II-2024, nonresiden tercatat melanjutkan inflows sebesar Rp44,33 triliun dalam lingkungan ekonomi SBN, beli neto sebesar Rp31,13 triliun dalam pangsa saham, juga beli neto sebesar Rp53,68 triliun di dalam bursa SRBI.
Selanjutnya, premi risiko pembangunan ekonomi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun per 12 September 2024 sebesar 69,63 basis poin (bps), turun dibandingkan 6 September 2024 sebesar 70,45 bps.
Rupiah di tempat awal perdagangan hari terakhir pekan (13/9) dibuka pada level Rp15.400 per dolar AS, menguat daripada penutupan perdagangan Kamis (12/9) yang dimaksud sebesar Rp15.425 per dolar AS. Ukuran dolar Negeri Paman Sam naik ke level 101,37 di tempat akhir perdagangan Kamis (12/9).
Imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun relatif stabil dalam 6,57 persen. Sedangkan imbal hasil surat utang Negeri Paman Sam alias US Treasury Note tenor 10 tahun turun ke level 3,674 persen.
Bank Indonesia terus meningkatkan kekuatan koordinasi dengan pemerintah juga otoritas terkait dan juga mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menggalang ketahanan eksternal dunia usaha Indonesia.