ledifha.com – JAKARTA – Serangan terhadap kapal- kapal tanker di area Laut Merah oleh militan Houthi yang mana bersekutu dengan Iran, sudah pernah mengganggu rute pelayaran terpenting di perdagangan Timur-Barat. Mengalihkan rute pengiriman menciptakan biaya tarif angkutan barang menjadi tambahan mahal, hingga menyebabkan kemacetan pada pelabuhan Asia lalu Eropa.
Belum lama ini Kapal tanker minyak Delta Atlantica yang digunakan berbendera Liberia kemudian On Phoenix yang dimaksud dikelola Yunani diserang tiga kali berturut-turut pada hari Selasa (13/8/2024). Dua serangan pertama dikatakan telah dilakukan memiliki target kapal tanker dalam lepas pantai kota pelabuhan Yaman, Hodeida (pelabuhan yang dimaksud mirip yang tersebut diserang oleh negara Israel bulan lalu).
Setidaknya satu dari serangan Houthi dikatakan sudah melibatkan kapal nirawak pembawa bom, yang digunakan terjadi pasca satu kapal kecil yang “mencurigakan menyalakan lampu” ke kapal tanker tersebut, yang dimaksud memicu ledakan dalam dekatnya.
Alasan di area balik obsesi nyata kaum Houthi terhadap Delta Atlantica tidak ada jelas, meskipun pejuang Yaman diketahui menaruh minat khusus pada kapal tanker minyak yang tersebut diduga menuju pelabuhan negara Israel untuk mengisi material bakar kegiatan ekonomi juga mesin peperangan Tel Aviv.
Berikut respons juga tindakan 11 perusahaan pelayaran besar kemudian pengiriman barang terkait gejolak di dalam Laut Merah:
1. CMA CGM
Grup pelayaran Prancis menangguhkan sebagian besar pelayaran lewat Laut Merah, meskipun direktur utama CMA CGM, Rodolphe Saade mengatakan, pada bulan Februari lalu, bahwa pihaknya masih mengirim beberapa kargo berdasarkan perkara per tindakan hukum ketika pengawalan angkatan laut Prancis dimungkinkan.
2. DIANA SHIPPING (DSX.N)
Membuka putaran baru, transit Terusan Suez berjalan sekitar di tempat bawah 40% pada sepanjang paruh pertama Desember tahun lalu. ” Hal ini sebagian besar disebabkan sebab hasil dari beberapa operator, termasuk kami sendiri yang digunakan menghindari tempat tersebut,” kata President Anastasios Margaronis said in February.
3. DSV (DSV.CO)
Perusahaan pengiriman barang terbesar ketiga di area dunia DSV (DSV.CO), mengatakan, pada bulan Juli bahwa ukuran pengiriman yang mana lebih tinggi tinggi meningkatkan pendapatan pada kuartal kedua. Hal ini seiring dampak dari harapan positif terkait gangguan laut merah pada paruh kedua tahun ini.
4. EVERGREEN (2603.TW)
Perusahaan transportasi lalu pengapalan peti kemas dengan syarat Taiwan mengatakan, pada bulan Desember bahwa kapal-kapal yang melayani regional ke pelabuhan Laut Merah akan berlayar ke perairan aman dalam dekatnya. Sedangankan kapal yang dijadwalkan melintasi Laut Merah akan dialihkan rute di dalam sekitar Afrika.
5. HAPAG-LLOYD (HLAG.DE)
Perusahan pelayaran peti kemas Jerman memutuskan, pada bulan Januari untuk mengalihkan kapalnya melintasi jalur pada sekitar Afrika sampai pemberitahuan lebih besar lanjut. “Untuk pada waktu ini, kami berencana untuk memutar lewat Tanjung Harapan hingga akhir tahun,” kata pimpinan ,Rolf Habben Jansen pada 14 Agustus.
Perusahaan mengungkapkan pada bulan Juni bahwa mereka tidak ada ingin sektor melanjutkan pelayaran di area Laut Merah, bahkan jikalau gencatan senjata antara kelompok Hamas juga negara Israel segera tercapai. Dikatakan juga bahwa gangguan serta kelebihan pasokan kapal global akan memaksanya untuk memangkas pengeluaran pada tahun 2024, termasuk mengadaptasi pelayaran.
6. KUEHNE + NAGEL (KNIN. S)
Grup logistik selama Swiss mengatakan, pada bulan Maret pihaknya memperkirakan dampak dari gangguan dalam Laut Merah akan berlangsung hingga kuartal mendatang.
Pada 23 Juli lalu, dijelaskan bahwa dampak yang digunakan ditimbulkan pada bisnisnya bukan terlalu besar. Lalu perusahaan bersiap menghadapi permintaan yang mana lebih banyak tinggi pada paruh kedua bulan ini, pasca adanya peningkatan penyelenggaraan layanan Logistik Laut hingga Udara.
7. MAERSK (MAERSKb.CO)
Maersk memperkirakan gangguan akan berlanjut setidaknya hingga akhir 2024, serta selama satu tahun penuh masih akan dibayangi oleh krisis.
Kelompok pelayaran selama Denmark, yang mana telah lama menangguhkan lalu lintas logistiknya melalui Laut Merah, mengungkapkan pada bulan Juli, bahwa merekan mengalami dampak berjenjang dari gangguan pada wilayah tersebut, dengan kemacetan dalam seluruh jaringan lautnya.
8. MSC
Mediterranean Shipping Company (MSC) mengutarakan, pada bulan Desember bahwa kapal-kapalnya tak akan transit melalui Terusan Suez.
9. NIPPON YUSEN (9101.T)
Perusahaan pengiriman terbesar Jepun berdasarkan jualan menangguhkan navigasi melalui Laut Merah untuk semua kapal, kata pribadi juru bicara terhadap Media Reuters pada bulan Januari.
10. OCEAN NETWORK EXPRESS
Usaha patungan antara Kawasaki Kisen Kaisha (9107.T) Jepang, Mitsui O.S.K. Lines (9104.T), kemudian Nippon Yusen mengatakan, pada bulan Desember akan mengalihkan kapal ke sekitar Tanjung Harapan atau menghentikan sementara perjalanan kemudian pindah ke wilayah yang dimaksud lebih besar aman.
11. OOCL
Grup kontainer yang mana berkantor pusat pada Hong Kong mengutarakan, pada bulan Desember bahwa dia sudah pernah menginstruksikan kapal untuk mengalihkan rute dari Laut Merah atau menangguhkan pelayaran. Mereka juga berhenti, menerima kargo ke kemudian dari negara Israel sampai pemberitahuan lebih banyak lanjut.