ledifha.com – Asupan berbasis ikan, miliki komposisi yang tak kecil sebagai pendukung peningkatan otak, misalnya di mengatasi stunting
Jakarta – Kementerian Kelautan lalu Perikanan (KKP) menyokong peningkatan asupan gizi termasuk protein lewat pengembangan lebih lanjut produk-produk perikanan salah satunya berbentuk susu ikan.
Hal yang dimaksud diadakan lantaran rata-rata rakyat Indonesia ketika ini masih kekurangan protein, yang berdasarkan data BPS 2023, asupan protein rakyat Indonesia 62,3 gram/kapita/hari atau berada dalam bawah Kamboja, Thailand, serta Filipina.
Dirjen Penguasaan Daya Saing Layanan Kelautan dan juga Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo yang tersebut hadir secara daring pada konferensi pers yang dimaksud dijalankan di dalam Jakarta, Selasa, mengatakan, untuk membantu generasi Indonesia emas dibutuhkan asupan protein dalam melawan 100 gram per kapita per hari.
Untuk itu, pihaknya membantu penuh acara makanan bergizi yang tersebut dicanangkan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan juga Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka dengan meningkatkan asupan protein khususnya melalui komoditas susu ikan.
"Asupan berbasis ikan, mempunyai komposisi yang tak kecil sebagai pendukung perkembangan otak, misalnya pada mengatasi stunting," kata Budi.
Pihaknya juga membantu pengembangan susu ikan, di dalam antaranya lewat penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), permudah perizinan, memfasilitasi pelaku bidang usaha dengan penanam modal kemudian acara modal usaha, dan juga menghubungkan ke pemerintah tempat maupun nelayan lokal selaku penyuplai materi baku produksi, termasuk mendekatkan sektor dengan sumber substansi baku.
Budi pun optimistis pengembangan usaha susu ikan akan memberikan efek ganda yang tersebut cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi, dan juga menggerakkan peningkatan asupan protein nasional.
"Selain berdampak terhadap memerangi stunting kemudian mendirikan generasi tangguh, kuat serta cerdas, susu ikan juga berdampak pada UMKM kemudian tenaga kerja," jelasnya.
Sementara itu, Penggagas Berikan Protein Yogie Arry menjelaskan, pihaknya memperkuat pemerintah di meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya asupan protein pasalnya, 81 persen orang Indonesia itu defisiensi protein padahal, Indonesia miliki sumber protein berasal dari ikan yang sangat melimpah.
Bantuan itu dihadirkan melalui perubahan susu ikan yang mana merupakan hasil dari teknologi hidrolisat protein ikan (HPI).
"Data KKP hampir 12 jt ton surplus ikan yang dimaksud jelas menjadi sumber protein terbaik. Ini adalah harus dimanfaatkan, bangsa kita darurat protein," jelasnya.
Sedangkan, Peneliti Ahli Utama Pusat Studi Bioindustri Laut juga Darat Badan Studi serta Inovasi Nasional (BRIN) Ekowati Chasanah mengatakan susu ikan tak dimaksudkan untuk menggantikan susu sapi, melainkan sebagai alternatif atau tambahan yang digunakan menawarkan faedah gizi khusus dari protein ikan.
Sistem HPI itu dapat memberikan keunggulan nutrisi tertentu, seperti profil asam amino tertentu yang berbeda atau bioaktivitas, yang digunakan tak tersedia dari susu sapi atau sumber protein lain.
"Dengan demikian, HPI berfungsi untuk melengkapi, tidak menggantikan, sumber protein lain pada diet publik yang digunakan memerlukannya," sebutnya.