Krisis Utang Mengancam Negara Islam Maladewa, China Datang Beri Harapan

Photo of author

By Amri Nufail

ledifha.com – BEIJING – China menjadi harapan buat Maladewa untuk mengurangi krisis utang , pasca Negeri Tirai Bambu -julukan China- setuju untuk menguatkan perdagangan dan juga investasi. Persetujuan ini menjadi dukungan dan juga pengaruh China terbaru di area negara Samudra Hindia itu.

Dalam beberapa bulan terakhir, muncul perasaan khawatir bahwa Maladewa yang dimaksud yang tersebut kekurangan uang tunai, dapat menjadi negara Islam pertama yang tersebut gagal membayar utang. Akan tetapi sentimen positif minggu ini, menjadi harapan bagi Maladewa untuk menjauh dari krisis.

Satu-satunya rebounds paling besar terjadi pada obligasi pangsa internasional, ketika bank sentral China, Bank Rakyat China (PBOC) dan juga Kementerian Pembangunan Kondisi Keuangan serta Perdagangan Maladewa mengumumkan “nota kesepahaman”.

Meskipun rincian terkait kesepakatan yang disebutkan masih terbatas, kedua belah pihak mengungkapkan ini adalah “kerangka kerja untuk kerja sama” yang digunakan bertujuan “mempromosikan penyelesaian operasi berjalan lalu penanaman modal dengan segera pada mata uang lokal,” juga memfasilitasi perdagangan yang lebih banyak lancar.

Penandatanganan MoU menjadi contoh terbaru dari reorientasi Maladewa ke China serta menjauh dari India, yang dimaksud secara tradisional merupakan mitra ekonomi kemudian keamanan regional terdekat negara kepulauan itu.

Pada bulan April, pemilih Maladewa memberikan kemenangan telak untuk partai Presiden Mohamed Muizzu pada pemilihan parlemen. Muizzu, yang dimaksud mengambil alih sebagai presiden pada November, kemudian melakukan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping di dalam Beijing pada Januari tahun ini.

Kementerian Luar Negeri China sebelumnya menyatakan sektor ekonomi terbesar kedua di area dunia serta pemberi pinjaman bilateral terbesar telah lama berhubungan dengan Maladewa. Bahasannya mencakup tentang utangnya untuk Beijing kemudian meningkatkan kerja identik keuangan antara kedua negara.

“China seperti biasa, memberikan dukungan kemudian bantuan terhadap konstruksi ekonomi dan juga sosial Maladewa, sesuai kemampuannya,” kata Mao Ning, juru bicara kementerian luar negeri China, pada konferensi pers reguler pada Beijing sebelum pengumuman itu.

Leave a Comment