ledifha.com – Kita punya kemungkinan yang mana lebih, kita punya prospek yang digunakan sangat besar, sekarang bagaimana kita meng-utilisasi
Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Kesepahaman Penanaman Modal Rosan Roeslani mengumumkan Indonesia memiliki peluang energi baru terbarukan (EBT) yang dimaksud sangat besar yang tersebut masih bisa saja untuk dikembangkan.
Rosan mengatakan kemungkinan energi terbarukan ini mencapai 3.677 gigawatt yang digunakan berasal dari tenaga surya, angin, air, arus laut, biomassa, panas bumi serta lainnya.
"Kita punya prospek yang lebih, kita punya prospek yang sangat besar, sekarang bagaimana kita meng-utilisasi," ujar Rosan di dalam Jakarta, Selasa.
Untuk sektor akumulator kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), kata Rosan, ketika ini menjadi nomor satu terbesar di dalam dunia. Hal ini akan semakin diperkuat dengan banyaknya negara-negara yang digunakan mulai beralih ke kendaraan listrik.
Menurut Rosan, prospek dari sektor ini masih bisa saja untuk terus dikembangkan dengan memberikan kebijakan yang mana efektif lalu efisien.
"Banyak kita dalam negara-negara besar itu sudah ada menyampaikan bahwa pada 2030 tiada akan mempergunakan kendaraan berbasis fosil. Jadi arahnya telah ke situ, di dalam mana seperti itu kita punya peluang yang tersebut lebih," katanya.
Lebih lanjut, peluang yang digunakan besar ini disebut Rosan juga dapat menggerakkan terwujudnya cita-cita net zero emission atau nol emisi karbon pada 2060.
Namun demikian, Rosan menilai bahwa target penurunan emisi karbon berjalan cukup lambat.
Saat ini, energi baru terbarukan yang tersebut digunakan pada Indonesia baru mencapai 14 persen, sedangkan target 2025 seharusnya sanggup 23 persen.
"Jadi kita memang benar ketinggalan dari target-target kita," ucapnya.