ledifha.com – JAKARTA – Oscar Darmawan dikenal pada lanskap penanaman modal pada Indonesia teristimewa ketika berbagai orang menekuni peruntungan pada keping kripto.
Ia memulai perjalanan bisnisnya pasca lulus kuliah pada awal 2007 dengan mendirikan Pondok Media Massa bermodal Rp5 juta. Perusahaan ini bergerak di area bidang pengembangan web, penyedia hosting, dan juga internet marketing.
Baca Juga: Pihak yang Berinvestasi Kripto RI Capai 20 Juta Orang, Indodax Catat Volume Perdagangan Rp29 T
Pria kelahiran Semarang, 15 Desember 1985 bersatu William Sutanto, kemudian mendirikan Bitcoin Indonesia pada 2014 bertransformasi menjadi PT Indodax Nasional Indonesia pada 2018. Indodax pada masa kini menjadi wadah kripto terbesar dalam Indonesia.
Melansir dari laman Darmawan Aryansyah Group, Oscar mendirikan entitas bidang usaha yang tersebut dibangunnya secara patungan dengan William Sutanto, dengan modal awal kurang dari Rp500 juta, pada masa kini telah terjadi memiliki jutaan pengguna yang mana terdaftar dengan jumlah perdagangan mencapai trilunan rupiah.
Edukasi menjadi visi dan juga fokus pria lulusan Monash University dalam bidang Information Technology ini. Indodax menjadi perusahaan marketplace aset kripto pertama di tempat Indonesia yang mana memperoleh dua sertifikasi internasional pada 2019, yaitu ISO 9001:2015 serta 27001:2013.
Baca Juga: Kelakar Budi Arie perihal Indodax Kena Hack: Angka Center Paling Aman dalam Bawah Rumah Sakit Ibu juga Anak
Selanjutnya, pada Juli 2021, kembali mengantongi ISO 27017:2015.Indodax telah lama terdaftar pada Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Korporasi yang memperjualbelikan Bitcoin, Ethereum, Ripple, lalu lebih banyak dari 160 aset kripto lain dari seluruh dunia itu sudah pernah mempunyai lebih tinggi dari 4,3 jt anggota yang tersebut terdaftar juga terverifikasi.
Perusahaan ini miliki visi serta misi menyediakan akses serta layanan yang dimaksud mudah, cepat, dan juga aman di pembangunan ekonomi aset kripto. Baru-baru ini, perjalanan Indodax diangkat pada sebuah film bertajuk 13 Bom di dalam Ibukota (2024). Film aksi itu terinspirasi dari persoalan hukum terorisme yang melibatkan Indodax pada 2015.
CEO Indodax Oscar Darmawan sempat mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai orang pertama dalam Indonesia yang memegang gelar kejuaraan Master of Science di Blockchain kemudian Mata Uang Digital.
Keberhasilan Oscar bukan hanya sekali mencerminkan dedikasinya yang tersebut tinggi terhadap pengembangan dalam sektor blockchain tetapi juga menunjukkan peran kunci Indodax di memacu perkembangan sektor blockchain lalu aset digital di tempat Indonesia.