ledifha.com – JAKARTA – Rusia sedang mempertimbangkan untuk membatasi pasokan komoditas tertentu yang mempunyai peran strategis di area lingkungan ekonomi global sebagai pembalasan menghadapi gelombang sanksi Barat . Hal ini disampaikan segera oleh Presiden Rusia, Vladimir Pemimpin Rusia seperti dilansir RT.
Ia mengatakan, ekspor material bakar nuklir, logam, kemudian mineral, semuanya dapat terpengaruh. Langkah itu akan menjadi respons terhadap upaya Barat yang memblokir akses Rusia ke beberapa barang-barang buatan asing, kata Putin.
Sementara itu sanksi terkait negeri Ukraina juga membatasi akses Rusia ke bursa luar negeri juga kemampuannya pada membayar barang-barang yang dibuat pada luar negeri. Bahkan Barat menyampaikan peringatan akan menjatuhkan sanksi lanjutan, yang tersebut menyasar akses Rusia terhadap barang-barang pemanfaatan ganda.
Pada sedang pekan kemarin, Pemimpin Rusia menyatakan bahwa meskipun ada pembatasan Barat, Rusia terus memasok beberapa jenis komoditas ke lingkungan ekonomi dunia “dalam jumlah keseluruhan besar” serta pada beberapa perkara pembeli dengan senang hati menimbun barang dengan syarat Rusia.
“Rusia adalah pemimpin di hal cadangan beberapa jenis komponen baku strategis … Namun kami terbatas pada pasokan beberapa orang barang – mungkin saja telah saatnya kami juga harus memikirkan pembatasan tertentu,” kata presiden Putin.
Dia menyarankan bahwa pembatasan yang diusulkan dapat mencakup ekspor uranium , titanium, serta nikel selama Rusia, dan juga “barang-barang tertentu lainnya.”
“Saya tidaklah mengungkapkan bahwa kita perlu melakukan ini besok. Tapi, secara umum, apabila ini tak akan merugikan kami sendiri, maka kami dapat memikirkan pembatasan tertentu pada pasokan yang disebutkan ke pangsa luar negeri,” saran Putin.
Ia juga memberikan catatan, bahwa kebijakan balasan Rusia jangan dianggap remeh mengingat “pentingnya unsur baku dengan syarat Rusia” tersebut.