Alasan Mauro Zijlstra Ingin Bela Timnas Indonesia

Photo of author

By Hafsha Kamilatunnisa

ledifha.com – Jakarta – Pemain keturunan Indonesia di tempat Belanda, Mauro Zijlstra menjelaskan alasan di tempat balik keinginannya untuk meningkatkan kekuatan Timnas Indonesia daripada Belanda. Ia merasa terhormat dengan energi positif yang digunakan diterimanya dari para suporter melalui media sosial, meskipun ia belum resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Dilansir dari Transfermarkt, Mauro Zijlstra lahir di dalam Zaandam, Belanda pada 9 November 2004. Ia miliki garis keturunan dari neneknya yang dimaksud pernah tinggal dalam Bandung, juga ayahnya juga memiliki darah campuran Indonesia juga Belanda. 

“Begitu berbagai energi positif. Saya menerima kemungkinan besar seratus instruksi per hari di tempat akun Instagram saja. Kolom direct message saya benar-benar meledak. Mereka benar-benar gila tentang sepak bola di area sana,” ujar ia pada podcast pada kanal YouTube VoetbalPrimeur.

Striker berusia 19 tahun itu juga merasa terkesan dengan atmosfer yang dimaksud diciptakan oleh para suporter pada waktu menggalang Timnas Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa bermain di tempat Stadion Utama Gelora Bung Karno, dengan puluhan ribu penonton yang digunakan menyaksikan, terasa seperti mimpi yang menjadi kenyataan.

“Ya, saya sedang di proses (naturalisasi), itulah yang dimaksud merek (PSSI) sebut. Kami sedang mengurus paspor saya. Mereka sedang memeriksa dokumen-dokumen. Jika semuanya baik-baik saja, saya akan segera terbang ke Indonesia,” tuturnya. 

Mauro Zijlstra memiliki postur tubuh yang tersebut ideal sebagai ujung tombak, yakni 1,88 meter, menjadi opsi untuk mengisi tempat striker yang dimaksud membutuhkan tambahan kekuatan.

Karier sepakbolanya dimulai pada klub lokal AZ Alkmaar, tetapi sempat mengalami cedera yang memaksanya untuk kembali ke AFC Amsterdam. Di akademi AFC Amsterdam, Mauro bermain di area berbagai kelompok umur, termasuk U-17 kemudian U-18. Penampilannya mulai menarik perhatian ketika meningkatkan kekuatan kelompok U-18 pada musim 2021-2022, dalam mana ia mencetak 18 gol serta 11 assist, menunjukkan kemungkinan besar dalam lini depan.

Selain itu, Mauro juga menunjukkan ketajaman yang tersebut mengesankan ketika bermain sebagai gelandang serang. Dalam 9 pertandingan, ia berhasil mencetak 12 gol serta menyumbang 5 assist, menegaskan kemampuannya untuk menjadi pengatur serangan yang tersebut efektif.

Pada awal musim 2022-2023, Mauro memutuskan untuk pindah ke NEC U-21. Namun, pengalaman bermainnya berbeda dari musim sebelumnya, oleh sebab itu ia cuma mendapatkan kesempatan bermain di tujuh laga serta berhasil mencetak 3 gol. Ia hanya saja tampil penuh selama 90 menit sekali di dua pertandingan Divisi 2 musim gugur U-21 melawan Den Bosch U-21 lalu Vitesse.

Kendati demikian, Mauro tampil sangat mengesankan di pertandingan melawan VVV-Venlo U-21 dengan mencetak hat-trick yang digunakan membantu timnya meraih kemenangan. Saat ini, Mauro bergabung dengan Volendam U21 sejak 1 Juli 2024 juga terus menunjukkan performa yang digunakan solid.

Belakangan ini, Mauro menjadi sorotan sebagai pemain keturunan yang akan dinaturalisasi untuk Indonesia, dan juga Ia berpeluang menjadi pilihan yang mana tepat untuk mengisi kedudukan striker yang tersebut memerlukan peningkatan kekuatan.

Jika pengecekan dokumen yang tersebut dilaksanakan PSSI berjalan lancar, kedatangan Mauro Zijlstra ke Indonesia akan segera dilakukan. Nama baru yang disebutkan akan dinaturalisasi untuk meningkatkan kekuatan Timnas Indonesia.

PSSI ketika ini sedang memproses naturalisasi dua pemain keturunan, Mees Hilgers juga Eliano Reijnders, untuk menguatkan Timnas Indonesia. Keduanya akan menambah daftar pemain naturalisasi pada Skuad Garuda.

Sebelumnya, telah ada 12 pemain naturalisasi yang rutin membela Tim Merah Putih di dalam bawah pembimbing Shin Tae-yong, yaitu Sandy Walsh, Jordi Amat, Justin Hubner, Jay Idzes, Shayne Pattynama, Calvin Verdonk, Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, Ivar Jenner, Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen, dan juga Maarten Paes.

MYESHA FATINA RACHMAN | RANDY FAUZI FEBRIANSYAH

Leave a Comment