Canggih, Ilmuwan Kembangkan Lensa Penglihatan Waktu senja Mirip Kacamata Biasa

Photo of author

By Amri Nufail

ledifha.com – JAKARTA – Para ilmuwan berada dalam menyempurnakan perubahan baru merupakan lensa penglihatan di malam hari yang tersebut simpel seperti kacamata biasa. Tujuannya, menyediakan kacamata sederhana, praktis serta diskon tanpa bantuan headset serta lensa yang digunakan besar juga mahal seperti yang digunakan militer dunia.

Inovasi ini tentu menjadi kabar gembira bagi siapa belaka yang dimaksud miliki gangguan penglihatan juga kerap beraktivitas ketika malam. Selama ini kegelapan menjadi salah satu kendala utama bagi mata manusia. Dengan penampilan teknologi baru ini tentu aktivitas mengemudi pada di malam hari hari hingga menavigasi rumah atau hutan di gelap, ke depan tak akan menjadi kendala.

Dalam studi yang mana diterbitkan pada jurnal Advanced Materials, para peneliti dari ARC Centre of Excellence for Transformative Meta-Optical Systems (TMOS) di tempat Australia telah lama mencoba memproduksi penglihatan waktu malam dapat diakses juga dikenakan, menghilangkan headset serta lensa yang dimaksud besar kemudian mahal. “Hasil ini menjanjikan kesempatan signifikan bagi sektor pengawasan, navigasi otonom, lalu pencitraan biologis, pada antara lainnya,” kata peneliti utama Dragomir Neshev dilansir dari New Atlas, Kamis (6/6/2024).

“Mengurangi ukuran, berat, kemudian keperluan daya teknologi penglihatan di malam hari adalah contoh bagaimana meta-optik, kemudian pekerjaan yang dijalankan TMOS, sangat penting bagi Industri 4.0 dan juga masa depan miniaturisasi teknologi ekstrem.”

Temuan baru ini memungkinkan semua pemrosesan cahaya yang dimaksud kompleks berlangsung di tempat jalur yang tersebut lebih lanjut simpel dan juga sempit, yang dimaksud pada dasarnya berarti teknologi ini dapat dikemas sebagai film penglihatan waktu malam yang digunakan beratnya kurang dari satu gram lalu dapat ditempatkan dalam menghadapi bingkai lensa yang tersebut ada.

Memiliki sepasang kacamata penglihatan di malam hari sehari-hari, seperti kacamata biasa, dapat mengubah cara manusia bekerja dan juga beraktivitas setelahnya gelap.

Secara teknis, penglihatan waktu malam melibatkan sistem yang tersebut kompleks yang tersebut mengawasi foton cahaya menyeberangi lensa obyektif, ke pada tabung penguat citra elektronik yang tersebut terdiri dari dua bagian penting. Pertama, fotokathode mengubah foton menjadi elektron, kemudian mengalir ke pelat mikrokanal, yang tersebut terdiri dari jutaan lubang untuk memperbanyak elektron secara besar-besaran. Selanjutnya, elektron mendarat di dalam layar berlapis fosfor, serta ketika mengenai fosfor, mereka ‘bersinar’ hijau, menerangi pemandangan yang dilihat melalui sistem penglihatan malam.

Metode ini, tentu saja, akan sulit untuk dipadatkan ke di sepotong film plastik ultra-tipis. Namun, para peneliti TMOS menggunakan teknologi konversi naik berbasis metasurface, yang pada dasarnya menyediakan jalur yang tersebut lebih besar mudah untuk pemrosesan foton cahaya. Foton berjalan melalui metasurface resonan, sehingga berbaur dengan sinar pompa.

Metasurface lithium niobate non-lokal meningkatkan energi foton, dan juga menariknya ke spektrum cahaya tampak tanpa perlu mengubahnya menjadi elektron terlebih dahulu. Teknologi ini juga bukan memerlukan pendinginan kriogenik yang dimaksud mengempiskan gangguan untuk gambar yang digunakan lebih lanjut tajam di penglihatan waktu malam tradisional, sehingga dapat menghilangkan lebih tinggi banyak lagi mekanisme kacamata penglihatan di malam hari yang mana besar.

Leave a Comment