o1, Versi Terbaru Pengolah Bahasa Alami GPT yang tersebut Jawab Pertanyaan Tersulit

Photo of author

By Amri Nufail

ledifha.com – JAKARTA – OpenAI memperkenalkan versi baru ChatGPT, o1. Versi ini sebagai model pertama di rangkaian model yang dirancang untuk menjawab pertanyaan lebih tinggi rumit dan juga menyelesaikan tugas yang dimaksud melibatkan matematika, pemrograman, lalu sains dengan kecepatan lebih banyak tinggi dibandingkan kemampuan manusia.

Model o1, sebelumnya dikenal dengan nama sandi “Strawberry,” diperkenalkan bersamaan dengan o1-mini, versi yang mana tambahan ringkas serta lebih tinggi terjangkau. Model kecerdasan buatan yang dimaksud sudah ada ada, seperti GPT-4o yang mana merupakan model terkuat OpenAI, tiada mampu menangani tantangan yang dapat diselesaikan oleh model baru ini.

Sebelum memberikan jawaban yang dimaksud tepat, model ini melalui proses penalaran terhadap kesulitan tersebut, berpikir secara terbuka seperti manusia, berbeda dengan model bahasa besar lainnya yang mana biasanya menghasilkan kembali solusi di satu langkah.

Teknologi baru ini bagian dari upaya yang mana lebih banyak luas untuk mengembangkan kecerdasan buatan yang mana mampu menalar melalui permasalahan kompleks. Menurut The New York Times, Hari Sabtu (14/9/2024) tujuannya untuk mengembangkan sistem yang digunakan dapat memecahkan permasalahan secara sistematis juga logis dengan menggunakan rangkaian tahapan yang saling membangun, mirip dengan cara berpikir manusia.

Mulai hari ini, pelanggan Pengolah Bahasa Alami GPT Plus kemudian Team akan memiliki akses ke o1-preview serta o1-mini. Pelanggan Enterprise juga Edu akan mendapatkan akses pada awal minggu depan. Open Artificial Intelligence berencana menciptakan o1-mini tersedia bagi semua pengguna Chatbot GPT gratis, tetapi tanggal rilisnya belum diumumkan.

Kepala peneliti OpenAI, Bob McGrew, berkomentar untuk The Verge tentang o1, “Saya pikir Anda akan mengamati ada sejumlah cara di dalam mana model ini terasa agak asing, tetapi juga ada cara di tempat mana model ini terasa sangat manusiawi.”

Leave a Comment