ledifha.com – JAKARTA – Pengkode wadah kecerdasan buatan Gemini Angka menggugat Google lantaran menggunakan nama yang serupa untuk layanan (artificial intelligent/AI) miliknya.
Google mengganti nama layanan Kecerdasan Buatan generatifnya dari Bard menjadi Gemini pada Februari 2024 lalu, setelahnya memperkenalkan keluarga model Gemini pada Desember 2023. Namun, Google tampaknya tidak ada mempertimbangkan bahwa nama yang disebutkan telah digunakan sebagai merek Artificial Intelligence oleh perusahaan lain.
“Sebagai perusahaan yang digunakan canggih, Google pasti telah lama melakukan pencarian izin merek dagang sebelum secara masyarakat mengganti nama seluruh lini item AI-nya, lalu dengan demikian sepenuhnya sadar akan hak terdaftar serta eksklusif Gemini Angka melawan merek ‘GEMINI’,” tulis penggugat yang tersebut diajukan pada Rabu (11/9/2024) dalam pengadilan federal San Francisco menyampaikan laman The Register.
Google pun dianggap dengan sengaja memutuskan untuk mengabaikan hak eksklusif Gemini Fakta tanpa ragu-ragu.
Kantor Paten lalu Merek Dagang Amerika Serikat (USPTO) memperbolehkan nama sejenis untuk bidang usaha yang digunakan berbeda jikalau kecil kemungkinan konsumen mengalami kebingungan. Namun, penyelenggaraan nama yang dimaksud sebanding pada sektor lapangan usaha yang digunakan identik umumnya tak diperbolehkan.
Oleh lantaran itu, seperti yang dimaksud disebutkan pada gugatan, Google mencoba mendapatkan merek dagang untuk Gemini pada September 2023 tetapi ditolak sementara pada Mei 2024. USPTO menyatakan bahwa pemakaian nama yang diusulkan oleh Google terlalu mirip dengan beberapa merek dagang terdaftar lainnya seperti Gemini Institutional, Gemini Clearing, Gemini Data, Gemini, juga My Gemini. Google, yang tersebut sudah pernah mengajukan perpanjangan waktu selama tiga bulan sebelum kebijakan USPTO menjadi final, bukan menanggapi permintaan komentar.
Setelah penolakan dari USPTO, gugatan yang dimaksud mengklaim bahwa Google diam-diam mencoba memperoleh hak menghadapi nama tersebut.
“Gemini Fakta dihubungi oleh entitas ‘anonim’ mengenai kemungkinan memperoleh hak menghadapi merek ‘GEMINI’,” kata gugatan tersebut. “Setelah beberapa kali berbalas pesan, Gemini Fakta akhirnya mencurigai bahwa entitas anonim yang dimaksud bertindak melawan nama Google dan juga menghentikan kontak dengan pihak tersebut.”
Gugatan yang dimaksud juga menyampaikan bahwa chatbot Google Gemini tambahan terbuka mengenai konflik merek dagang. “Sebagai contoh yang tersebut hampir menggelikan dari kesombongan Google, apabila Anda bertanya terhadap aplikasi mobile Gemini Google apakah ia menyadari bahwa ia melanggar merek dagang Gemini Informasi Inc., ia menjawab ‘Ya’ lalu bahwa itu situasi yang sedang berkembang,'” kata gugatan tersebut.
Pada 2009, Google juga mendapat kritik dari pengembang perangkat lunak lantaran menamai bahasa pemrogramannya “Go” ketika sudah ada ada bahasa pemrograman bernama “Go!”.
Google bukanlah satu-satunya yang digunakan menyukai nama merek yang digunakan sudah ada ada. Meta baru-baru ini menyelesaikan gugatan merek dagang dengan Metacapital Management pasca perusahaan media sosial yang dimaksud memutuskan untuk dikenal dengan nama lain selain Facebook.