Ledifha.com – TEHERAN – Publik Iran pengguna media sosial ramai-ramai membagikan gambar berisi daftar 11 pemimpin tanah Israel yang digunakan masuk daftar untuk dieksekusi militer Teheran.
Gambar daftar itu, yang diklaim berasal dari pemerintah Iran, telah dilakukan ramai di beberapa hari terakhir ketika negara para mullah itu bersiap menghadapi serangan balik militer Zionis.
“Pemerintah Iran telah terjadi menghasilkan daftar pembunuhan target utama dalam Israel!!” bunyi salah satu posting-an yang viral, sebagaimana dikutipkan dari AP, Awal Minggu (7/10/2024).
Gambar “daftar target” yang disebutkan menunjukkan Awal Menteri negeri Israel Benjamin Netanyahu berada di tempat urutan puncak.
Selain Netanyahu, pemimpin Zionis lainnya yang masuk daftar didominasi para petinggi militer Israel.
Belum dapat diverifikasi apakah gambar “daftar target” itu benar-benar dibuat pemerintah Iran. Pihak pemerintah pada Teheran juga belum berkomentar.
11 Daftar Pemimpin negara Israel Target Eksekusi Iran
Berikut ini, 11 daftar pemimpin negeri Israel yang digunakan jadi target untuk dieksekusi militer Iran berdasarkan gambar yang digunakan banyak dibagikan masyarakat Iran.
1. Utama Menteri negara Israel Benjamin Netanyahu
2. Menteri Defense tanah Israel Yoav Gallant
3. Kepala Staf Pasukan Perlindungan tanah Israel (IDF) Letnan Jenderal Herzi Halevi
4. Komandan Angkatan Lingkungan tanah Israel Tomer Bar
5. Kepala Komando Utara Ori Gordin
6. Komandan Angkatan Laut negara Israel Saar Salama
7. Wakil Kepala Staf IDF Amir Baram
8. Kepala Komando Pusat Yehuda Fox
9. Kepala Angkatan Darat negara Israel Tamir Yadai
10. Kepala Intelijen Militer Aharon Haliva
11. Kepala Komando Selatan Eliezer Toledano
Daftar yang disebutkan dibagikan secara luas sejak 2 Oktober 2024, dengan mengatakan mereka itu yang dimaksud masuk daftar sebagai “teroris”.
Israel ketika ini terlibat pada konflik multi-front dengan kelompok Hamas di area Kawasan Gaza serta Hizbullah pada Lebanon.
Iran memperkuat organisasi Hamas lalu Hizbullah. Perang tanah Israel melawan kelompok Hamas dimulai 7 Oktober 2023 atau genap setahun lalu pasca organisasi Hamas meluncurkan Operasi Badai al-Aqsa dalam beberapa wilayah tanah Israel selatan.
Hizbullah, yang mana didukung Iran, mulai menembakkan roket-roket ke negeri Israel segera pasca serangan organisasi Hamas pada 7 Oktober, menyebutnya sebagai bentuk dukungan bagi Palestina.
Hizbullah juga militer negeri Israel saling tembak hampir setiap hari sejak itu, sebelum akhirnya peperangan pecah dengan militer Zionis menghendaki wilayah Lebanon.