Ledifha.com – BEIJING – Badan intelijen Eropa mengungkapkan bahwa Rusia sudah mendirikan sebuah proyek senjata dalam China yang dimaksud untuk drone serangan jarak jauh.
Proyek ini dijalankan oleh anak perusahaan Almaz-Antey, perusahaan militer milik negara Rusia, yaitu IEMZ Kupol, yang bekerja identik dengan para ahli lokal untuk mengembangkan kemudian menguji penerbangan drone baru, Garpiya-3 (G3).
Menurut laporan Reuters, IEMZ Kupol melaporkan terhadap Kementerian Perlindungan Rusia bahwa merekan telah dilakukan mampu memproduksi secara massal drone G3 di tempat pabrik di area China, serta berencana untuk mengerahkan drone yang disebutkan pada “operasi militer khusus”.
Terkait dengan sejauh mana pemerintah China mengetahui proyek ini, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan tiada mempunyai informasi tentang proyek yang disebutkan kemudian menegaskan kembali kebijakan ketat mereka terhadap ekspor drone.
Para ahli menyebutkan bahwa jikalau drone yang dimaksud dikirim dari China ke Rusia, ini menandakan tahap baru pada kerja mirip militer antara kedua negara.
NATO lalu Kementerian Luar Negeri Inggris juga memohon Beijing untuk menghentikan dukungan militernya terhadap Rusia, mengingat hal ini dapat merusak citra serta kepentingan internasional China.
Berdasarkan laporan dari IEMZ Kupol, drone G3 miliki jangkauan hingga 2000 kilometer kemudian dapat menyebabkan muatan seberat 50 kilogram.
Baru-baru ini, dilaporkan bahwa IEMZ Kupol sudah pernah menerima tujuh drone militer yang digunakan diproduksi pada Tiongkok, termasuk dua drone G3, di tempat kantor pusatnya di dalam Izhevsk, Rusia.
Dokumen-dokumen ini merupakan faktur yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan Rusia terhadap Kupol pada musim panas ini. Menurut sumber intelijen Eropa, perusahaan Rusia yang dimaksud bertindak sebagai perantara antara Kupol serta pemasok dari China.