Temu: E-commerce dengan 850 Juta Konsumen Dilarang pada Indonesia!

Photo of author

By Gusun Fawaida

Ledifha.com – JAKARTA – Temu, sistem e-commerce yang dikenal dengan harga jual barang super murah, sedang naik daun di tempat lingkungan ekonomi global. Didukung oleh keberhasilan saudaranya, Pinduoduo, dalam China, Temu berhasil mencuri perhatian konsumen di dalam Amerika Serikat juga berbagai negara lainnya.

Namun, perjalanan Temu tiada setiap saat mulus. Di Indonesia, Menkominfo Budi Arie Setiadi dengan tegas menolak penampilan Temu, menganggapnya sebagai ancaman bagi UMKM lokal.

Kisah Berhasil Pinduoduo lalu Temu

Pinduoduo (PDD), yang tersebut berdiri pada 2015, berhasil merajai pangsa e-commerce di tempat China dengan strategi “harga murah” serta “social commerce”. PDD menawarkan berbagai macam barang dengan harga jual yang tersebut jarak jauh lebih lanjut terjangkau dibandingkan para pesaingnya, seperti Alibaba lalu JD.com.

Selain itu, PDD juga menawarkan layanan “belanja kelompok” yang dimaksud memungkinkan pengguna untuk mendapatkan potongan biaya lebih tinggi besar dengan mengundang teman untuk membeli barang yang tersebut sama.

Strategi ini terbukti sangat efektif di dalam China, dalam mana nilai tukar jadi faktor penentu utama pada langkah pembelian. Dalam waktu singkat, PDD berhasil menghimpun banyak jt pengguna dan juga menjadi salah satu perusahaan e-commerce terbesar dalam dunia.

Keberhasilan PDD di area China memacu perusahaan induknya, PDD Holdings, untuk melebarkan sayap ke bursa internasional dengan meluncurkan Temu pada 2022. Temu mengadopsi strategi sejenis PDD, yaitu menawarkan nilai sangat tidak mahal serta beragam promo menarik untuk memikat konsumen.

Dampak Temu di area Berbagai Negara

Temu: E-commerce dengan 850 Juta Konsumen Dilarang pada Indonesia!

Di Amerika Serikat, Temu dengan cepat menjadi fenomena. Program ini berhasil menduduki peringkat teratas di area App Store lalu Google Play Store, mengalahkan aplikasi-aplikasi populer lainnya seperti Amazon lalu Shein. Keberhasilan Temu dalam Amerika Serikat didorong oleh beberapa faktor, antara lain:

• Harga sangat murah: Temu menawarkan nilai yang tersebut jarak jauh tambahan ekonomis dibandingkan e-commerce lainnya, bahkan untuk produk-produk yang mana sama.

• Beragam promo: Temu setiap saat menawarkan berbagai promo menarik, seperti diskon, gratis ongkir, kemudian cashback, untuk memikat konsumen.

• Pengalaman belanja mudah serta menyenangkan: Aplikasi komputer Temu dirancang dengan antarmuka yang user-friendly lalu mudah digunakan.

Namun, peluncuran Temu juga menyebabkan kegelisahan di dalam beberapa negara. Di AS, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mencabut pembebasan pajak untuk paket impor bernilai rendah yang berbagai dikirim oleh perusahaan seperti Temu serta Shein. Jika kebijakan ini diterapkan, maka nilai tukar barang pada Temu bisa saja menjadi lebih banyak mahal juga keunggulan kompetitifnya akan berkurang.

Temu Ditolak Masuk Indonesia

Di Indonesia, Menkominfo Budi Arie Setiadi telah dilakukan menyatakan dengan tegas bahwa pemerintah tak akan memberikan izin bagi Temu untuk beroperasi dalam Indonesia. Alasannya, Temu dianggap dapat merusak sistem ekologi UMKM lokal dikarenakan model bisnisnya yang menghubungkan segera konsumen dengan produsen di area China.

“Kita masih larang (Temu beroperasi di tempat Indonesia). Hancur UMKM kita kalau dibiarin,” kata Budi Arie dalam Kantor Kominfo, DKI Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2024).

Leave a Comment