Ledifha.com – JAKARTA – Menteri Komunikasi lalu Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi ingin wadah media sosial X (sebelumnya Twitter) untuk membuka kantor perwakilan resmi pada Indonesia.
Dalam pernyataan pada Kantor Kominfo, Jakarta, pada Kamis (10/10/2024), Menkominfo menyoroti pentingnya peluncuran kantor perwakilan sistem media sosial dalam Indonesia. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan krusial:
1. Memudahkan Kerjasama lalu Penegakan Hukum: Keberadaan kantor perwakilan akan memfasilitasi komunikasi lalu koordinasi antara pemerintah Indonesia dengan sistem X. Jika terjadi pelanggaran regulasi atau penyebaran konten negatif, proses penegakan hukum dapat dilaksanakan secara lebih lanjut cepat kemudian efisien.
2. Melindungi Ekosistem Konten Sehat: Kantor perwakilan X di tempat Indonesia akan memungkinkan sistem untuk tambahan memahami konteks sosial dan juga budaya Indonesia, sehingga dapat mengambil langkah-langkah proaktif pada menghindari penyebaran konten negatif, seperti hoaks, ujaran kebencian, lalu disinformasi.
3. Keadilan bagi Lingkungan Lain: Saat ini, sebagian besar wadah media sosial besar lainnya telah terjadi miliki kantor perwakilan di dalam Indonesia. Kehadiran kantor perwakilan X akan menciptakan kesetaraan lalu keadilan pada hal pengawasan serta penegakan aturan bagi semua jaringan yang tersebut beroperasi dalam Indonesia.
Strategi Menkominfo untuk Mendampingi Pembukaan Kantor X
Menkominfo Budi Arie mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengkaji langkah-langkah strategis untuk mengupayakan X membuka kantor dalam Indonesia.
Meskipun detail strategi yang dimaksud belum dipublikasikan, Menkominfo menekankan bahwa langkah-langkah yang dimaksud akan diberitahukan pada waktu yang mana tepat pasca melalui proses pematangan.
Penanganan Hoaks pemilihan kepala daerah juga Kegunaan Ruang Digital yang digunakan Sehat
Selain mengkaji mengenai wadah X, Menkominfo Budi Arie juga menyoroti situasi pemilihan kepala daerah Serentak 2024 yang tersebut relatif kondusif. Ia mencatat bahwa jumlah total hoaks yang mana beredar menjauhi kemudian pasca debat pertama Pilgub DKI Jakarta relatif sedikit, semata-mata berjumlah enam kasus.
Menkominfo menegaskan bahwa pihaknya akan terus menindak tegas penyebaran hoaks, ujaran kebencian, serta konten negatif lainnya di tempat ruang digital. Ia juga mengimbau semua kandidat dan juga pasukan sukses pada pemilihan kepala daerah 2024 untuk berkampanye secara sehat kemudian bertanggung jawab, dan juga menjaga ruang digitaltetapkondusif.