Ledifha.com – LONDON – Peneliti Google Quantum Artificial Intelligence menemukan fase kompleks komputasi stabil yang dimaksud dapat dicapai oleh unit pemrosesan kuantum (QPU) yang tersebut telah ada. Hal ini membuka pintu bagi kemampuan komputasi kuantum yang tambahan hebat serta lebih banyak cepat.
Saat komputer kuantum memasuki apa yang dimaksud disebut sebagai fase kebisingan lemah, merek mampu melakukan perhitungan kompleks yang tersebut bahkan superkomputer tercanggih pun bukan dapat mengimbanginya.
Penelitian yang digunakan dipimpin oleh Alexis Morvan ini diterbitkan pada 9 Oktober di area jurnal Nature, serta menunjukkan langkah signifikan pada pengembangan program praktis yang tersebut sebelumnya tidaklah kemungkinan besar dilaksanakan dengan komputer klasik.
“Kami berfokus pada pengembangan program nyata untuk komputer kuantum yang digunakan tiada dapat diadakan pada komputer klasik,” jelas perwakilan Google Quantum Artificial Intelligence terhadap Live Science.
“Penelitian ini adalah langkah penting di perjalanan itu. Tantangan kami selanjutnya adalah menunjukkan aplikasi mobile ‘melampaui klasik’ dengan dampak nyata pada dunia nyata.”
Namun, tantangan terbesar pada komputasi kuantum ketika ini adalah kebisingan yang tersebut dihasilkan. Fakta dari komputer kuantum rutin kali berisik, sehingga memerlukan koreksi kesalahan yang intensif.
Sebagai contoh, qubit elemen dasar komputer kuantum sangat sensitif terhadap gangguan eksternal seperti inovasi suhu atau radiasi. Dibandingkan dengan bit klasik, di area mana hanya sekali 1 dari 1 miliar miliar bit mengalami kegagalan, qubit mempunyai tingkat kesalahan yang tersebut sangat jauh lebih besar tinggi, yaitu sekitar 1 dari 100 qubit yang gagal.
Komputasi kuantum sendiri miliki peluang besar. Sementara bit klasik cuma dapat memproses data secara berurutan, qubit dapat menjalankan perhitungan secara paralel, yang digunakan berarti komputer kuantum dapat menyelesaikan perhitungan rumit pada hitungan detik sesuatu yang digunakan kemungkinan besar membutuhkan waktu ribuan tahun bagi komputer klasik.
Namun, untuk mencapai “supremasi kuantum” secara penuh, diperlukan teknologi koreksi kesalahan yang mana lebih besar canggih atau komputer kuantum dengan jutaan qubit.
Saat ini, komputer kuantum dengan jumlah total qubit terbanyak masih sekitar 1.000, tetapi eksperimen terbaru dari Google menunjukkan bahwa komputer kuantum dapat bekerja pada kondisi kebisingan pada waktu ini lalu tetap memperlihatkan mengungguli komputer klasik di perhitungan tertentu.
Metode ini adalah salah satu tolok ukur paling sulit yang mana harus dilalui komputer kuantum. pada fase ini, komputer kuantum berhasil menyelesaikan perhitungan kompleks yang mana tak dapat dicapai oleh komputer klasik, seperti yang tersebut didemonstrasikan pada chip Sycamore 67-qubit milik Google.
“Ini adalah penanda penting di perjalanan menuju program nyata atau komersial yang tersebut melampaui kemampuan komputer klasik,” tambah perwakilan Google Quantum AI.