Kisah Francis Ngannou, Pinjam Uang hingga Raup Rp200 Miliar dari Tinju

Photo of author

By Dina Nabila

Ledifha.com – Kisah kebangkitan luar biasa Francis Ngannou dari meminjam uang sebagai juara UFC hingga menciptakan jutaan dolar dari dunia tinju kemudian mengincar kerajaan properti. Pria Kamerun yang tersebut heroik ini – yang beremigrasi dari Afrika ke Eropa selama satu tahun dengan berjalan kaki – menghentikan kariernya di tempat di arena pada tahun 2023. Ia pergi dari dari UFC sebagai juara kelas berat untuk mengejar ambisi seumur hidupnya di area dunia tinju.

Pada ketika itu, ia sudah pernah mengalahkan Ciryl Gane pada Januari 2022 namun tiada mempunyai rencana untuk kembali bergabung dengan UFC. Ia semata-mata mendapatkan £450.000 untuk pertarungan yang disebutkan lalu mengungkapkan bahwa ia meminjam £150.000 dari temannya juga mantan juara UFC Kamaru Usman.

Namun pasca dua pertarungan tinju – melawan Tyson Fury dan juga Anthony Joshua – ia diyakini telah dilakukan menciptakan tambahan dari £10 jt atau sekitar Rp200 miliar. Dan Ngannou menyatakan untuk SunSport: “Ya, ada satu hari di dalam mana saya harus meminjam uang dari Kamaru Usman, saya mungkin saja tidak ada perlu meminjam dengan jumlah total yang sebanding hari ini.”

“Tapi saya masih bisa saja meminjam oleh sebab itu proyek saya semakin besar. Jadi banyak hal yang mana berubah seiring dengan perkembangan saya sebagai pribadi. Hidup terus berjalan, saya mempunyai perspektif yang berbeda pada hidup. Keinginan saya semakin besar. Saya tidak ada menetapkan batas untuk diri saya sendiri. Langit adalah batas saya,”kata Ngannou menjelaskan.

Ngannou mengungkapkan bahwa ia meminjam uang dari Usman untuk fokus pada kerajaan propertinya yang mana sedang berkembang. Dia berkata: “Hal-hal pribadi, investasi, mempunyai rumah, mendirikan rumah. Saya suka rumah, saya suka real estate. Kemudian hal pertama yang saya lakukan adalah memulai pembangunan rumah pada kota yang mana berbeda kemudian kemudian mungkin saja membeli rumah di tempat mana pun saya tinggal untuk investasi.”

Dia memikirkan mengenai masa depannya setelahnya pensiun menjadi petarung yang mana tiada mendapatkan jaminan apa pun. “Pikirkan masa depan saya. Pikirkan rencana pensiun potensial atau apabila segala sesuatunya tak berjalan dengan baik. Saya melakukan pekerjaan yang mana tiada mempunyai jaminan, tak ada asuransi. Saya tidak ada memiliki jaminan akan masa depan, semuanya bisa jadi berhenti sekarang juga,”ungkapnya.

“Jadi ya, Anda memikirkan hal itu. Ketika Anda memikirkan hal itu, Anda perlu merencanakan segala sesuatunya, setidaknya untuk 1,2,3 tahun atau lebih tinggi untuk berjaga-jaga jikalau sesuatu yang digunakan buruk terjadi. Jadi, Anda mempunyai sesuatu yang mana sanggup Anda atur ulang dan juga mulai kembali. Saya kira itulah yang tersebut harus dilaksanakan oleh tiap atlet olahraga tarung.”

Ngannou meninggalkan Kamerun ketika berusia 26 tahun demi hidup yang digunakan lebih lanjut baik, pasca mulai bekerja pada tambang pasir sejak ia berusia 10 tahun. Ia membutuhkan waktu 14 bulan untuk pergi dari kota kelahirannya, Batie, lalu akhirnya ke Perancis, dimana perjalanannya sebagai petarung dimulai.

Leave a Comment