Ledifha.com – Promotor Dmitry Bivol , Eddie Hearn , mengklaim pertarungan perebutan juara tak terbantahkan kelas berat ringan telah terjadi dirampok oleh skor yang mana diberikan juri pada waktu petinjunya itu kalah melawan Artur Beterbiev di dalam Riyadh, Akhir Pekan (13/10/2024). Bivol, yang digunakan mengalami bengkak pada bagian mata kirinya harus puas sabuk juara WBA yang digunakan selama ini menjadi miliknya harus berpindah tangan ke Beterbiev pasca petinju brewok tu menang dengan kemenangan hitungan 116-112 (Pawel Kardyni), 115-113 (Glenn Feldman) and 114-114 (Manuel Oliver Palomo).
Pasca pertarungan, Hearn mencela skor tersebut. Dengan tegas ia tidaklah senang dengan tindakan itu dan juga meyakini bahwa Bivol telah dilakukan melakukan cukup sejumlah hal untuk meraih kemenangan.
Pernyataan itu seakan diamini sesama promotor Frank Warren, yang tersebut juga berpikir bahwa Bivol telah terjadi melakukan cukup banyak hal untuk menang. “Dalam salah satu pertarungan terbesar pada generasi kita, pertarungan terpenting pada hidup Dmitry Bivol, Anda memberinya empat ronde? Itu menjijikkan,” tegas Hearn diambil dari Boxingnews.
“Anda mendengar sudut Beterbiev di dalam ronde 10. Mereka mengungkapkan kepadanya bahwa ia harus menjatuhkannya. Top Rank tahu beliau kalah. Saya benar-benar bingung lalu jijik. Saya tidaklah ingin tak menghormati Artur Beterbiev. Dia dan juga Dmitry Bivol adalah dua petinju terhebat di tempat generasi kita. Juri itu seharusnya tak pernah bekerja lagi. Empat ronde untuk Bivol pada pertarungan sebesar ini menjijikkan,” sesal Hearn.
Hearn secara tegas mengumumkan apabila Bivol telah dilakukan dirampok oleh langkah skor tersebut. “Tentu saja. Dia dirampok dari turnamen yang tersebut tak terbantahkan di malam hari ini. Mereka tiada percaya merek sanggup lolos dengan ini waktu malam ini.”
Sementara itu, Warren sependapat dengan Hearn. Dia menyatakan ketidakpuasannya tentang hasil ini. “Dia pantas mendapatkan pertandingan ulang. Jika saya berada di area tempat itu, saya juga akan marah. Saya merasa Bivol memenangkannya dengan selisih beberapa ronde.”
Jika mengacu pada data yang dibeberkan CompuBox, Bivol berhasil melancarkan 50 persen pukulan kuatnya, sementara Beterbiev belaka melancarkan 29 persen.
Bivol melancarkan 33 pukulan kuat selama enam ronde pertama sementara Beterbiev melancarkan 23 pukulan.
Beterbiev membalikkan keadaan selama enam ronde terakhir dengan melancarkan 67 pukulan kuat, sedangkan Bivol melancarkan 51 pukulan. Pada ronde 11 kemudian 12, Beterbiev melancarkan 29 pukulan kuat, sementara Bivol melancarkan 19 pukulan.
Kedua petarung hanya saja mampu melancarkan empat pukulan atau kurang di delapan dari 12 ronde yang dimaksud dipertandingkan. Hasilnya, satu juri memberi skor seri untuk pertarungan ini (114-114). Dua juri lainnya memberi skor 115-113 juga 116-112 untuk Beterbiev.