Kisah Bakhram Murtazaliev Juara Tak Terkalahkan yang mana Diremehkan

Photo of author

By Askanah Ratifah

Ledifha.com – Kisah kesabaran Bakhram Murtazaliev yang tersebut diremehkan hingga 4 tahun menanti kesempatan menjadi juara dunia tinju sekaligus mempertahankan peringkat kelas welter super IBF. Bakhram Murtazaliev menjadi juara dunia tinju dengan rekor tiada terkalahkan pada 23 pertarungan.

Petinju berusia 31 tahun selama Rusia ini mempertahankan peringkat setelahnya menjatuhkan Tim Tszyu berulang kali sebelum menang penghentian ronde 3 akhir pekan lalu. Murtazaliev, memberikan kekalahan kedua beruntun bagi Tszyu dari Australia pada waktu ia mempertahankan penghargaan juara kelas welter super (menengah junior) IBF pada Caribe Royale, Orlando, Florida, Hari Sabtu lalu.

Murtazaliev, 23-0 (17), mengawaitu dengan sabar selama empat tahun untuk menjadi juara dunia, meskipun ia merupakan penantang wajib bagi juara IBF kelas 69,8 kg Jermell Charlo. Petinju Rusia ini menerima uang pengganti untuk mengizinkan Jermell Charlo berlaga di dalam laga lain.

Pada bulan April, Murtazaliev harus melakukan perjalanan ke Jerman untuk meraih kemenangan gelar kejuaraan IBF yang tersebut masih lowong dengan menghentikan petinju Jerman Jack Culcay pada 11 ronde. Murtazaliev mempertahankan sabuknya dengan menghentikan perlawanan Tszyu pada pertahanan penghargaan pertamanya.

Perjalanan karier Murtazaliev menjadi juara dunia kelas welter super tak mulus meskipun belum terkalahkan. Saat Jermell Charlo masih berkuasa, nama besar Murtazaliev terus-menerus kalah bersaing. Kini setelahnya menjadi juara dunia kelas welter super IBF, hegemoni Murtazaliev akan datang sulit disaingi rivalnya termasuk Tim Tszyu yang mana merupakan mantan pemegang sabuk juara dunia.

Murtazaliev mengawali debut dalam ring tinju profesional pada waktu mengalahkan Vasif Mamedov pada 31 Mei 2014 dengan kemenangan angka. Setelah mengantisipasi lama untuk perebutan gelar, Murtazaliev bertemu Jack Culcay pada pertarungan perebutan peringkat yang dimaksud lowong pada 6 April 2024. Hasilnya, Murtazaliev menang KO.


Kemenangan itu masih dianggap belum membuktikan kehebatan Murtazaliev hingga bertarung melawan Tim Tszyu pada Hari Sabtu lalu. Murtazaliev akhirnya bisa saja membuktikan dirinya pantas menjadi juara dunia pasca menjatuhkan Tim Tszyu tiga kali dalam ronde kedua juga sekali di tempat ronde ketiga.

Ketika ditanya apakah ia berharap dapat menghentikan Tszyu dengan cara yang dimaksud spektakuler, Murtazaliev berkata: “Kami hanya saja melatih kombinasi ini sepanjang waktu kemudian ketika laga itu tiba, itu terjadi dengan sendirinya. Kami berlatih selama 10 minggu untuk pukulan-pukulan yang dimaksud melukainya.

Kekalahan ini menghasilkan Tszyu belum pernah menang di dua laga terakhirnya. Ia mengalami kekalahan pertama di karier profesionalnya melalui langkah terbelah (split decision) dari Sebastian Fundora, kemudian kehilangan peringkat juara unifikasi WBC serta WBO.

Murtazaliev menyatakan bahwa timnya sudah melakukan hal yang cukup untuk mengeksploitasi prospek mengalahkan Tszyu.Kami menciptakan peluang. Murtazaliev menyatakan bahwa ia bersedia untuk bekerja identik dan juga melakukan sparring dengan Tszyu dengan rekor 24-2 (17) di dalam masa depan. “Ketika saya mendaratkan pukulan keras pertama, saya tahu betapa sulitnya itu – Tszyu adalah individu pejuang sejati,” kata Murtazaliev.

Leave a Comment