Ledifha.com – JAKARTA – Google mengungkapkan fakta mengejutkan: Kecerdasan Buatan menghasilkan kembali lebih banyak dari 25% basis kode barunya. Memang tetap saja memerlukan tinjauan manusia. Tapi, adopsi alat pengkodean Teknologi AI dalam seluruh bidang mencapai 76% dalam kalangan pengembang.
CEO Google, Sundar Pichai, mengungkap bahwa kecerdasan buatan pada waktu ini menciptakan lebih lanjut dari 25% kode baru perusahaan. Ini adalah menandai perkembangan besar pada adopsi pemrograman yang digunakan dibantu Artificial Intelligence di area bidang teknologi.
Masih Dibantu Manusia
Pengumuman yang dimaksud muncul pada pengumuman pendapatan Google Q3 2024. Pichai menjelaskan bahwa engineer manusia tetap memperlihatkan meninjau juga memverifikasi semua kode yang tersebut dihasilkan Artificial Intelligence sebelum di-implementasi.
Sistem Kecerdasan Buatan internal perusahaan, yang mana dikenal sebagai “Goose”, memainkan peran kunci pada perubahan struktural ini.
Diluncurkan pada Februari 2024, Goose memanfaatkan 25 tahun sejarah keahlian teknik Google, menurut dokumen internal.
Goose membantu karyawan dengan tugas pengkodean kemudian pengembangan produk, merampingkan proses pemrograman.
Pergeseran menuju pengkodean yang mana dibantu Kecerdasan Buatan ini terus meluas ke seluruh dunia. Menurut Survei Ahli pengembangan Stack Overflow 2024, lebih tinggi dari 76% pengembang menggunakan atau berencana memakai Kecerdasan Buatan di proses pengembangan merekan tahun ini.
Tren ini menunjukkan penerimaan luas Kecerdasan Buatan sebagai asisten pengkodean di area seluruh lapangan usaha perangkat lunak.
GitHub, media hosting kode populer, sudah pernah memperluas penawaran AI-nya. Organisasi milik Microsoft baru-baru ini mengumumkan bahwa layanan Copilot-nya akan mengupayakan berbagai model AI, termasuk Anthropic’s Claude 3.5 lalu Google’s Gemini 1.5 Pro.
Ekspansi ini memberi pengembang lebih lanjut berbagai pilihan untuk pengkodean yang dibantu AI.
Integrasi Artificial Intelligence pada proses pengkodean bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kemudian efisiensi.