Ledifha.com – Petinju tak terkalahkan Phumelele Cafu dari Afrika Selatan merampas sabuk juara kelas terbang super WBO Kosei Tanaka dengan kemenangan hitungan tipis. Itu adalah pertarungan yang dimaksud brilian. Tanaka terlihat patah hati di area akhir laga, meskipun ia sudah menciptakan dirinya bangga, sementara semua mimpi Cafu menjadi kenyataan di area Ariake Arena, Tokyo. “Saya tiada dapat berkata-kata,” kata Cafu yang tersebut sangat gembira. “Ini adalah semua yang tersebut saya inginkan. Seluruh hidup saya. Seluruh karier saya.”
Kartu-kartu skor 114-113 (dua kali) untuk kemenangannya, sementara pribadi juri memberikan skor yang mana sebanding namun untuk Tanaka. Sebenarnya, hanya sekali ada sedikit perbedaan, namun sebuah knockdown keras dari tangan kanannya memproduksi perbedaan.
Kosei Tanaka, 20-2 (11 KO), mencoba mengawasi pada ronde pertama, sementara petinju Afrika Selatan itu memilih untuk menyerang balik. Cafu melewatkan beberapa hook kiri pada awal ronde kedua, namun ia berhasil menyambungkan serangannya ketika Tanaka menghentikan jarak di tempat antara keduanya pada pertengahan ronde.
Tanaka memilih serta menekan dengan serangan straight cepat, menggandakan jab-nya dan juga mengawasi dengan pukulan kanan, dimana keduanya mendaratkan pukulan keras secara bersamaan pada waktu bel berbunyi. Cafu, 11-0-3 (8 KO), mendapatkan momen-momen terbaiknya pada ronde ketiga, lalu pelatihnya, Colin Nathan, terdengar bersorak untuk setiap keberhasilannya, meneriakkan kata “Ya” dari sudut ring.
Tanaka menjadi ancaman yang mana konstan serta Cafu bekerja keras untuk tetap saja bertahan. Petarung Negeri Matahari Terbit itu mulai mencetak poin dengan lebih besar teratur ke arah tubuh lawannya pada waktu laga berlanjut, dan juga Cafu nampak mencoba keras untuk menyarangkan hook kirinya.
Namun, Cafu tetap saja menjaga bentuk tubuhnya, lalu melakukan taktik dengan baik lalu pada ronde kelima melancarkan pukulan kanan balasan yang dimaksud luar biasa yang mana menjatuhkan Tanaka dengan telak. Tanaka mencoba melontarkan uppercut kanan, namun Cafu mengurangi pukulan kanannya seperti anak panah dan juga Tanaka pun terjatuh. Setelah melontarkan begitu banyak hook kiri, pukulan kanan itulah yang dimaksud mengejutkan sang juara.
Saat aksi berlanjut, Cafu sangat terukur serta tenang pada serangan lanjutan kemudian Tanaka mampu kembali menempatkan kakinya dalam bawah. Tanaka kembali tampil tajam pada ronde keenam, namun Cafu, yang dimaksud mengenakan rambut berwarna ungu yang tersebut senada dengan celana pendek ungunya, sangat senang dapat meladeni serangannya.
Sang juara terlihat sibuk pada ronde ketujuh. Ia meningkatkan volumenya, menemukan sebuah alur juga kerja keras tubuhnya semakin menjadi-jadi. Cafu menggelengkan kepalanya untuk menghindari serangan ke arah tubuh itu, namun semua serangan itu mendarat dengan sangat menyakitkan. Itu adalah ronde yang tersebut besar bagi Tanaka.”Anda terlalu menghormatinya,” teriak Nathan di tempat pojok ring.
Terdapat sejumlah pertukaran serangan yang tersebut menghibur pada ronde kedelapan juga Cafu menyarangkan sebuah pukulan kiri-kanan yang mana mengguncang kepala Tanaka. Ronde yang dimaksud bagus. Dapat dikatakan bahwa serangan yang dimaksud lebih besar menarik perhatian datang dari regu tamu, namun Tanaka dengan gigih mencetak hitungan dan juga menjawab hampir semua serangan dengan serangannya sendiri, dan juga ia juga tetap memperlihatkan melakukan serangan ke arah tubuh lawannya.
Cafu, yang mana mengalami pembengkakan di tempat bawah mata kirinya, menghajar Tanaka dengan beberapa pukulan kanan pada ronde ke-10, namun kebugaran sang juara sangatlah luar biasa kemudian ia masih memiliki tenaga yang dimaksud cukup untuk tidak ada cuma bertahan dari serangan keras.