Ledifha.com – NEW DELHI – Juru bicara MEA Randhir Jaiswal menanggapi tuduhan Kanada terhadap India , yang digunakan mengelompokkannya sama-sama negara-negara seperti Rusia, China, serta Korea Utara. Ia menggambarkan langkah ini sebagai serangan lebih lanjut lanjut terhadap India.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri India (MEA) menanggapi dengan tajam pada hari Hari Sabtu pasca pemerintah Kanada di tempat bawah Utama Menteri Justin Trudeau menggambarkan India sebagai “musuh siber,” yang tersebut meningkatkan ketegangan diplomatik antara New Delhi lalu Ottawa.
Kanada memasukkan sebutan ini pada Penilaian Ancaman Siber Nasional 2025-26, yang tersebut dirilis oleh Pusat Ketenteraman Siber Kanada pada hari Selasa.
Juru bicara MEA Randhir Jaiswal menanggapi klasifikasi baru India oleh Kanada, yang mengelompokkannya sama-sama negara-negara seperti Rusia, China, dan juga Korea Utara. Ia menggambarkan langkah ini sebagai “serangan” lebih besar lanjut terhadap India.
“Ini tampaknya menjadi contoh lain dari strategi Kanada untuk menyerang India. Seperti yang digunakan saya sebutkan sebelumnya, pejabat senior mereka itu telah dilakukan secara terbuka mengakui bahwa mereka itu berjuang memanipulasi opini global terhadap India. Seperti pada kesempatan lain, tuduhan dibuat tanpa bukti apa pun,” kata Jaiswal.
Menurut kantor berita Reuters, badan intelijen sinyal Kanada, yang digunakan melacak ancaman siber asing, pada hari Rabu menyatakan bahwa India kemungkinan telah terlibat di aktivitas siber yang tersebut mengancam jaringan Kanada, yang digunakan diduga untuk tujuan spionase.
Kepala Badan Ketenteraman Komunikasi Kanada (CSE), Caroline Xavier, dikutipkan di laporan tersebut, mengatakan, “Karena Kanada dan juga India berpotensi mengalami ketegangan, ada kemungkinan kita akan mengawasi India ingin melancarkan tindakan ancaman siber terhadap warga Kanada.”
India juga menuduh Kanada melakukan “pelecehan juga intimidasi” dengan melakukan pengawasan audio dan juga video terhadap pejabat konsulernya di dalam sana, tindakan yang digunakan menurut New Delhi melanggar norma diplomatik.
Menanggapi pertanyaan di jumpa pers, Jaiswal berkata, “Ya, beberapa pejabat konsuler kami baru-baru ini diberi tahu oleh pemerintah Kanada bahwa merek sudah lalu terus berada dalam bawah pengawasan audio lalu video. Komunikasi merekan juga telah dilakukan disadap. Kami sudah mengajukan menentang resmi untuk pemerintah Kanada, dikarenakan kami menganggap tindakan ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap konvensi diplomatik juga konsuler yang digunakan relevan.”
Jaiswal lebih besar lanjut mengoreksi Kanada, dengan mengatakan, “Pemerintah Kanada tidaklah dapat membenarkan fakta bahwa merek melakukan pelecehan serta intimidasi.”
Hubungan kedua negara sudah pernah tegang sejak PM Kanada Trudeau tahun lalu menuduh bahwa agen India kemungkinan besar terlibat pada pembunuhan aktivis Khalistan Hardeep Singh Nijjar.