Ledifha.com – Inilah 4 petinju yang mana dapat menginspirasi Tim Tszyu untuk bangkit setelahnya kalah beruntun. Bangkit dari kekalahan bisa saja dibilang merupakan aspek yang paling sulit, baik secara fisik maupun mental, bagi setiap atlet di olahraga yang dimaksud brutal seperti tinju.
Selama bertahun-tahun, banyak petinju yang tersebut mengalami kekalahan telak yang dimaksud mengakhiri karier merek pasca mereka berubah di area berhadapan dengan ring – atau bahkan gagal untuk kembali ke ring. Namun bagi sebagian orang, keterpurukan dapat menjadi pengalaman belajar yang dimaksud menyebabkan merekan lebih besar kuat lantaran telah lama mengalaminya.
Efek psikologisnya sendiri – teristimewa keraguan yang tersebut dapat muncul di pikiran manusia petarung – telah cukup mengganggu. Kekalahan brutal Tim Tszyu melalui penghentian yang mana brutal pada tangan Bakhram Murtazaliev baru-baru ini – kekalahan kedua beruntun setelahnya Tszyu memulai kariernya tanpa kekalahan – tampaknya menjadi bukti akan hal ini.
Sebelumnya, pada bulan Maret, Tszyu kalah pada laga unifikasi dari Sebastian Fundora. Banyak yang digunakan mengharapkan Tszyu dari Australia untuk kembali dengan lebih tinggi kuat, dengan kemenangan tegas menghadapi Murtazaliev. Namun, laga yang disebutkan berubah menjadi mimpi buruk bagi Tszyu, yang mana menerima pukulan fisik yang tersebut serupa kerasnya dengan yang dimaksud ia terima di kariernya ketika melawan Murtazaliev.
Sementara beberapa pelaku sektor menyalahkan penampilan buruk Tszyu pada promotornya, siapa yang dimaksud salah tidaklah sepenting kecacatan yang tersebut terjadi. Banyak yang dimaksud bertanya-tanya apakah Tszyu dapat pulih dari kekalahan beruntun – lalu kekalahan – untuk menjadi pemegang gelar kejuaraan lagi. Namun pembuktian terletak pada waktu, kemudian semata-mata waktu yang dimaksud dapat menentukan apakah Tszyu pada akhirnya dapat mengatasinya.
Berikut 4 petinju yang tersebut sanggup menginspirasi Tim Tszyu untuk bangkit pasca kalah beruntun.
1. Marco Antonio Barrera
Petinju Meksiko, Marco Antonio Barrera, 67-7 (44 KO), yang dimaksud meraih kemenangan berbagai penghargaan dari kelas bulu kategori junior hingga kelas ringan divisi junior antara tahun 1995 dan juga 2007, lalu yang tersebut mempertahankan sabuk kelas 55,3 kilogram sebanyak sembilan kali, kalah di pertarungan tahun 1996 dari Junior Jones melalui diskualifikasi.
Barrera kemudian kalah pada pertandingan ulang lima bulan kemudian. Namun ia terus melaju, mencatatkan empat kemenangan beruntun juga merebut kembali sabuknya, ketika melawan Richie Wenton. Setelah beberapa kali tampil progresif mundur, Barrera naik divisi juga mengungguli penghargaan kelas bulu kemudian kategori junior lightweight.
Meskipun mengalami keterpurukan pada tahap awal kariernya, Barrera berjuang kembali, mendapatkan kembali ketenangannya juga kemudian mendapatkan tempat di tempat antara para legenda tinju.
2. Kostya Tszyu
Tim Tszyu bukan perlu meninjau lebih besar jarak jauh dari silsilah keluarganya sendiri untuk mengamati contoh ketangguhan kariernya. Kostya Tszyu, 31-2 (25 KO), ayah Tim, sempat mengalami keterpurukan di tempat awal kariernya yang cemerlang pada waktu ia kehilangan penghargaan juara dunia kelas welter kategori junior dari Vince Phillips pada tahun 1997. Namun, Kostya membuktikan keberaniannya dengan berjuang kembali untuk merebut sabuk juara kelas welter divisi junior yang dimaksud lowong dua tahun kemudian.