Ledifha.com – BEKASI – PT Jababeka Tbk (KIJA), melalui salah satu anak perusahaannya PT Infrastruktur Cakrawala Komunikasi Jarak Jauh (ICTel), menguatkan perannya di membantu perubahan struktural digital bagi tenant pada Kawasan Industri Jababeka. Tak tanggung-tanggung, merek menggandeng Kementerian Komunikasi lalu Informatika (Kemkominfo) juga Telkomsel untuk memberikan layanan maksimal.
Mereka bersama-sama menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema Menuju Industri 4.0: Digitalisasi Optimal untuk Perbaikan Efektivitas Operasional Proses Produksi pada Fablab Jababeka, Cikarang, Bekasi, Selasa (8/10/2024). Acara ini merupakan upaya Jababeka membantu mempercepat adopsi teknologi 5G, IoT, lalu Smart Manufacturing bagi pelaku usaha di area Kawasan Industri Jababeka.
Kolaborasi tiga pihak ini diharapkan mampu memberikan pemahaman lebih besar pada mengenai pentingnya implementasi teknologi digital pada sektor manufaktur. Khususnya pada memanfaatkan keunggulan jaringan 5G yang tersebut semakin luas diterapkan di tempat Kawasan Industri Jababeka.
Direktur Pertelekomunikasian DJPPI Kemkominfo Aju Widya Sari menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya digitalisasi pada sektor industri. “Digitalisasi bukanlah sekadar tren, melainkan permintaan esensial bagi sektor untuk tetap memperlihatkan kompetitif. Melalui pemanfaatan teknologi 5G juga Smart Manufacturing, kami berharap bidang di area Kawasan Industri Jababeka dapat mencapai efisiensi yang mana lebih banyak tinggi serta perubahan yang digunakan berkelanjutan,” kata beliau di area depan lebih lanjut dari 100 pelaku usaha.
Direktur Utama ICTel Iman Firmansyah menuturkan, mengenai komitmen ICTel pada mengupayakan digitalisasi bidang di dalam Kawasan Industri Jababeka. Menurutnya, ICTel mempunyai tanggung jawab untuk memverifikasi pelaku usaha mendapatkan infrastruktur dan juga layanan terbaik.
”Dengan dukungan teknologi 5G yang dimaksud disediakan, kami berikrar untuk menghadirkan solusi yang tersebut meningkatkan produktivitas serta efisiensi operasional pelaku perniagaan untuk mengungguli persaingan di area panggung regional maupun global,” ujarnya.
Vice President Area Account Management PT Telkomsel Nyoman Adiyasa menekankan komitmen Telkomsel pada mengupayakan percepatan digitalisasi di area sektor industri. Melalui penyediaan jaringan 5G yang tersebut semakin diperluas, Telkomsel berharap dapat memberikan kontribusi bagi pelaku usaha pada Kawasan Industri Jababeka di mewujudkan smart manufacturing yang tersebut terintegrasi.
”Inovasi ini akan membantu sektor meningkatkan produktivitas kemudian kualitas produk, juga mempercepat langkah menuju bidang 4.0,” kata Nyoman Adiyasa.
Di sedang acara diadakan juga penandatanganan kerja sejenis antara Telkomsel lalu Jababeka. Kerja identik ini bertujuan menguatkan kolaborasi kedua pihak pada menyediakan infrastruktur digital yang optimal bagi pelaku perniagaan pada Kawasan Industri Jababeka. Utamanya, di penyediaan layanan smart lightning berbasis NBIoT dengan memanfaatkan jaringan 5G.
Penandatanganan ini menjadi langkah penting di mewujudkan habitat lapangan usaha yang tersebut terhubung serta berdaya saing di dalam era digital.
GM-Enterprise Solution Management Telkomsel Fadli mengatakan, dengan infrastruktur 5G dapat memberikan solusi digital yang tersebut tak hanya sekali meningkatkan produktivitas, tetapi juga kualitas barang dari pelaku bisnis di area Kawasan Industri Jababeka. ”Ini adalah langkah besar menuju implementasi sektor 4.0 yang dimaksud lebih banyak masif di tempat Indonesia,” tuturnya.
Adapun pada acara FGD kemudian penandatangan ini, Telkomsel juga menyelenggarakan pertemuan coaching clinic bagi para tenant Kawasan Industri Jababeka. Sesi ini memberikan kesempatan bagi pelaku bisnis untuk berkonsultasi dengan segera terkait tantangan juga kesulitan digitalisasi yang dihadapi di tempat perusahaan mereka.
Dengan bimbingan dari para ahli teknologi dan juga digitalisasi, para tenant sanggup menemukan solusi konkret untuk meningkatkan efektivitas operasional, mengadopsi teknologi baru, kemudian menghadapi tantangan yang dimaksud muncul di proses metamorfosis menuju bidang 4.0.