Ledifha.com – Keberadaan pemain naturalisasi kerap mengakibatkan pro lalu kontra di area kalangan penggemar sepak bola di dalam Tanah Air. Meskipun tak sedikit dari dia yang digunakan mulai terbelah, namun acara ini masih menjadi topik yang tersebut menarik untuk diperdebatkan.
Tapi bagaimanapun hadirnya pemain naturalisasi suka atau tidaklah suka mampu mendongkrak prestasi Timnas Indonesia di tempat kancah internasional. Salah satunya keberhasilan Skuad Garuda menembus putaran ketiga Kualifikasi Piala Global 2026 zona Asia.
Ini pertama kalinya di sejarah sepak bola Indonesia, regu nasional Merah Putih mampu tampil di dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Global 2026 zona Asia. Sebelumnya, Timnas Indonesia belaka mampu menembus putaran kedua. Lantas, bagaimana sejarah dimulainya pemain naturalisasi Timnas Indonesia?
Naturalisasi pemain merupakan upaya untuk menguatkan kekuatan sebuah regu nasional dengan cara memberikan kewarganegaraan untuk atlet asing yang mana mempunyai kemungkinan besar. Praktik ini juga diadakan oleh Indonesia untuk meningkatkan performa Timnas Indonesia.
Awal mula naturalisasi pemain telah dimulai sejak 1950an. Arnold van der Vin adalah pemain naturalisasi pertama Timnas Indonesia. Dia pertama kali membela Skuad Garuda pada 1952.
Pada ketika itu, alasan naturalisasi pemain bertujuan untuk meningkatkan kualitas permainan Timnas Indonesia yang ketika itu masih pada tahap pembentukan. Seiring waktu, inisiatif naturalisasi semakin akrab di tempat telinga penggemar sepak bola di dalam Tanah Air pada waktu PSSI menaturalisasi Cristian Gonzales pada 2010.
Cristian Gonzales menjadi tonggak kebangkitan kembali kegiatan naturalisasi pada Indonesia. Striker selama Uruguay ini menjadi WNI pada 2010 serta memberikan sumbangan besar bagi sepak bola Indonesia.
Sejak ketika itu, inisiatif naturalisasi pemain kembali menjadi sorotan oleh sebab itu dianggap sebagai salah satu cara cepat untuk meningkatkan prestasi Timnas Indonesia. Karena itu, tak aneh apabila PSSI mengharapkan peluncuran pemain naturalisasi dapat menjadi role model serta membantu mengembangkan pemain muda lokal.
Tapi bagaimanapun naturalisasi bukanlah solusi instan untuk semua hambatan sepak bola Indonesia. Pembinaan pemain muda kemudian pengembangan infrastruktur sepak bola tetap memperlihatkan menjadi kunci utama untuk jangka panjang.